Feed Intake Ayam Petelur Sedikit Tapi Cukup

Mengingat semakin tumbuh dan atau berkembangnya populasi ternak/unggas dan semakin meningkatnya kebutuhan pangan untuk manusia yang berasal dari hewan serta konversi dari bahan baku pakan menjadi energi terbarukan. Hal ini menyebabkan semakin mahalnya harga bahan baku pakan ternak/unggas. Biaya pakan menempati porsi dominan dari biaya produksi ternak/unggas ± 75%. Semakin tahun harga pakan akan semakin mahal. Di sisi lain, harga jual produk ternak/unggas tidak serta merta bisa menyesuaikan naik. Hal ini disebabkan keterbatasan daya beli masyarakat.

Tinggalkan teori yang mengajarkan bahwa feed intake layer harus banyak, 115 -120 gram/ekor/hari atau bahkan lebih. Bila diikuti secara membabi buta akan menyebabkan usaha peternakan terjerumus menjadi boros, F.C.R rata-rata semua umur bisa 2,30 atau lebih. Menjadi tidak kompetitif. Saat memasuki era pasar bebas tarif ASEAN (MEA) 2015 saja, bisa menyebabkan GULUNG KANDANG.

Maka, kita – para peternak – harus bisa melakukan terobosan untuk mendapatkan efisiensi biaya produksi terutama biaya pakan. Di bawah ini saya ceritakan upaya-upaya yang saya lakukan dengan teknik-teknik sederhana dan tepat guna untuk melakukan penekanan biaya pakan. Hasilnya, biasa saya up load di group-group facebook, berupa laporan produksi mingguan dan bulanan. Cerita saya ini merupakan rangkuman dari penggalan-penggalan cerita masing-masing bab dan bagian.

FEED INTAKE SEDIKIT ± 105 GRAM/EKOR/HARI, TAPI CUKUP, BISA DIPEROLEH DENGAN TEKNIK :

1. Pemberian air minum WAJIB pakai nipple, bisa membantu penghematan feed intake 2 – 3 gram/ekor/hari dibanding pemberian air minum pakai talang. Dan, bisa mengurangi resiko penularan penyakit. Bila pemberian air minum pakai talang, banyak pakan terbuang bersama air minum dan bila terjadi sakit, penularannya akan lebih cepat dan dahsyat. Pakan yang menempel di paruh ayam akan jatuh atau larut di air saat ayam minum. Hal ini terjadi berulang-ulang dalam sehari. Boros air dan boros pakan dan boros biaya listrik.

Tentu saja dengan catatan, pemasangan nipple ini harus tepat, debit air dari nipple bisa keluar 8 – 10 liter per jam, tetap bisa menghasilkan performance yang tinggi baik bobot badan ayam, HD maupun bobot telur;

NIPPLE MODEL DRAT

Nipple Model Drat

NIPPLE DIPASANG DI PIPA PVC AW, DIAMETER 1 INCHI

Pemasangan Nipple

 

2. Petugas pemberi pakan WAJIB pakai alat anti tercecer, bisa pakai yang :

2.1.  Manual feeder, berupa corong pakan;

2.2.  Semi automatic feeder, didorong pakai tenaga manusia;

2.3.  Automatic feeder, digerakkan pakai tenaga listrik.

Catatan : bisa hemat pakan 2 – 3 gram/ekor/hari.

CORONG PEMBAGI PAKAN MANUAL, ANTI TERCECER

Corong Pakan

AUTOMATIC/SEMI AUTOMATIC FEEDER LAYER

Feeder Layer

3. Pencampuran pakan pakailah “mixer” yang model horisontal karena bisa menghasilkan homogenitas 94 – 95% dibanding “mixer” vertikal yang hanya menghasilkan homogenitas 85 – 88%. Lebih-lebih bila mencampurnya secara manual, hanya menghasilkan keseragaman 75 – 80%. Perbedaan homogenitas pakan yang tinggi (94 – 95%) ini bisa menghasilkan penghematan feed intake sebanyak 2 – 3 gram/ekor/hari.

MIXER HORISONTAL MANUAL

Mixer Horisontal

 MIXER HORISONTAL MODEL “MOLLEN” KAPASITAS 30 KG BAHAN KERING

Mixer Horisontal Molen

 MIXER HORISONTAL KAPASITAS EFEKTIF 500 KG BAHAN KERING

Mixer Horisontal 500 kg

 MIXER HORISONTAL KAPASITAS EFEKTIF 1.000 KG BAHAN KERING

Mixer Horisontal 1 ton

 

4. Buatlah pakan yang berkualitas setara “PERTAMAX PLUS”. Tentu saja harus pakai bahan baku pakan yang baik dan benar dengan formulasi yang memenuhi kaidah KESEIMBANGAN masing-masing unsurnya untuk memenuhi kebutuhan ayam. Dibanding pakan dengan kualitas setara “PREMIUM” bisa menghasilkan penghematan 3 – 4 gram/ekor/hari.

PRINSIP FORMULASI PAKAN

Formulasi Pakan Unggas

5. Untuk meningkatkan kemampuan daya cerna dan daya serap terhadap pakan, maka gunakan “OCTAN BOOSTER” pakan, yaitu probiotika yang khusus untuk unggas. Probiotika tersebut bisa menghasilkan enzim yang kerjanya :

5.1.  Amilolitik : enzim yang membantu mencerna amilum/karbohidrat kompleks menjadi sederhana;

5.2.  Lipolitik : enzim yang membantu mencerna lemak kompleks menjadi lemak sederhana;

5.3.  Proteolitik : enzim yang membantu mencerna protein kompleks menjadi protein sederhana;

5.4.  Selulolitik : enzim yang membantu mencerna serat kasar selulosa menjadi karbohidrat sederhana;

5.5.  Lignolitik : enzim yang membantu mencerna lignin menjadi karbohidrat sederhana;

5.6.  Asidofilus : enzim yang membantu menjaga keasaman saluran pencernaan sehingga sampai di usus besar masih tetap asam pada pH 5,5 – 6,0. Dalam suasana asam ini maka kuman patogen terhambat pertumbuhan dan perkembangannya.

Catatan: penggunaan probiotika khusus unggas ini bisa menghasilkan efisiensi penggunaan pakan 3 – 5 gram/ekor/hari.

KESIMPULAN

Bila poin 1 – 5 dikerjakan semua secara simultan maka kumulatif penghematan pakan bisa didapat 10 – 13 gram/ekor/hari, dari feed intake 120 gram/ekor/hari menjadi 105 – 107 gram/ekor/hari, tapi cukup.

KRITERIA FEED INTAKE SEDIKIT TAPI CUKUP, BILA:

1. Bobot badan ayam bisa masuk standar sesuai strainnya dan sesuai umurnya. Kalau toh kurang, maksimum 2%. Maka, lakukan kontrol bobot badan ayam minimum tiap bulan. Bila terjadi bias terlalu lebar, lakukan koreksi yang terukur dan terstruktur. Pengambilan sampel ayam lakukan dengan metode DIAGONAL RANDOM SAMPLING. Bobot badan ini seperti lokomoti yang menarik rangkaian gerbong kereta nomor 2 – 5 di bawah ini.

2. Ayam sehat, tanda-tandanya :

2.1. Tidak terjadi kanibal atau sedikit sekali kejadian kanibal;

2.2. Susut jumlah ayam tidak melebihi batas 0,20% per minggu.

3. Keseragamannya tinggi, > 85%, akan menghasilkan HD tinggi (standarnya 82 – 84%). Caranya :

3.1. Lakukan seleksi dan grading yang ketat saat pre-laying period setiap 2 minggu sejak naik ke kandang produksi dan terakhir pada umur 20 minggu. Ayam dikelompokkan menjadi grade A kumpul A, grade B kumpul B dan grade C kumpul C. Ayam yang masih di kelompok C, perlakukan secara istimewa dari sisi tata kelola dan pakannya;

3.2. Pemberian jatah pakan diukur berdasarkan jumlah ayam per baris, bukan per kandang;

3.3. Perataan pakan harus dilakukan rutin minimum setiap 2 jam : pukul 07:00, 09:00, 11:00, 14:00 dan 16:00 waktu setempat.

4. Bobot telur rata-rata semua umur layer diusahakan bisa mencapi minimum 62,5 gram per butir. Ini bagian yang paling sulit. Bisa diperoleh bila : 1) water intake, 2) feed intake dan 3) oxygen intake cukup.

5. Hasil akhirnya, feed conversion ratio (F.C.R) rata-rata semua umur layer bisa ± 2,05.

(Oleh drh. Djarot Winarno, Konsulatan Ahli Manajemen Peternakan dan Nutrisi)

Comments are closed.