Atap Kandang Alumunium Foil Untuk Ayam Broiler

Views: 0

Atap kandang memegang peranan yang sangat vital dalam menyalurkan panas dari sinar matahari di samping fungsi utamanya yang memang sebagai sarana peneduh dari panas dan hujan. Namun, design atap kandang yang tidak tepat bisa berpengaruh fatal terhadap kondisi mikro klimat di dalam kandang. Belum lagi bahan atap kandang yang digunakan, apakah mampu menyerap panas, menolak panas, bahkan meredam panas yang diterima pada saat terik matahari yang mencapai 35-40°C di siang hari. Di berbagai daerah di tanah air ini ternyata banyak sekali variasi bahan atap kandang yang digunakan oleh peternak baik broiler.

Berdasarkan letaknya, kita bagi peternakan menjadi 2 kelompok yaitu peternakan di dataran tinggi dan dataran rendah. Karakter yang membedakan kedua kelompok itu adalah tingginya temperatur dan kelembaban lingkungan yang pada akhirnya menyebabkan cekaman panas bagi ayam.

Atap kandangPada daerah dataran tinggi, didapati temperatur yang lebih rendah, bahkan pada jam-jam tertentu di malam hari udara sangat dingin dan menusuk tulang. Pembuatan kandang dan bahan atap yang dipakai tentunya harus berbeda dengan bangunan kandang di dataran rendah. Banyak di antara peternak menggunakan atap genting atau asbes yang harapannya mampu menghangatkan ayam pada saat malam hari dan udara dingin. Namun kelemahannya karena kelembaban udara yang tinggi pula menyebabkan jenis atap seperti ini akan mudah rusak. Lagipula atap genting membutuhkan jumlah kayu penahan yang sangat banyak supaya kuat menyangga bebannya. Memelihara ayam di dataran tinggi apabila di lihat dari sisi mikro klimat, ayam tetap lebih cocok, karena pada dasarnya memang ayam ini membutuhkan temperatur yang rendah, sehingga metabolisme ayam bisa berjalan dengan baik tanpa ada gangguan cekaman panas, stress dan lain-lain.

Atap kandang

Yang lebih rumit adalah memelihara ayam di dataran rendah. Faktor cekaman panas, stress di siang hari, fluktuasi suhu yang ekstrem, menyebabkan ayam menjadi panting (megap-megap) sehingga metabolisme di dalam tubuh ayam menjadi tidak normal. Belum lagi efek lain dari cekaman panas ini yaitu menurunkan sistem imunitas di dalam tubuh ayam sehingga ayam menjadi sangat rentan terhadap serangan virus dan berbagai penyakit lainnya. Pemilihan jenis atap kandang yang baik diharapkan menjadi salah satu alternatif. Di daerah pesisir seperti pantai selatan dan utara pulau Jawa banyak kita jumpai para peternak menggunakan jenis atap rumbia (bahasa Jawa: welit/blebet).

Tumbuhan dengan karakter daun mirip daun pohon kelapa, tetapi tidak tinggi ini banyak dijumpai dan ditanam di daerah pantai yang memang diambil daunnya dan ditata sedemikian rupa sehingga membentuk lembaran-lembaran untuk kemudian disusun sebagai atap kandang. Di samping murah, jenis atap ini ternyata mampu meredam panas dari sinar matahari, dan bahkan sebagai insulator. Pada siang hari atap ini mampu ‘menangkal’ panas sinar matahari dan mengurangi panas secara sangat nyata. Jadi meskipun lokasi peternakan berada di daerah pantai yang panas ayam tetap nyaman. Kondisi lain yang mendukung adalah tingkat sirkulasi udara yang lancar, dan biasanya memang di daerah pantai ini mengalir udara dengan kencang. Ini akan semakin ‘mendukung’ performans ayam yang dipelihara. Dan sebaliknya pada malam hari, di saat udara sangat dingin, dengan menggunakan atap rumbia ini seolah-olah mampu mengalirkan udara hangat ke dalam kandang. Fluktuasi temperatur pun dapat diminimalisir. Kelemahan dari atap rumbia ini tidak tahan lama, mudah sekali lapuk dan dimakan sejenis ulat, dan yang pasti mudah terbakar.

Atap kandangPada daerah lain dengan kondisi yang sama seperti pesisir utara Jawa, peternak berinovasi lain. Mereka memanfaatkan limbah, berupa aluminium foil sebagai atap kandang. Kandang seperti ini banyak dijumpai di daerah Indramayu, Tegal, Brebes, Pekalongan, Lamongan dan Situbondo. Masuk ke dalam kandang pun serasa ayam ini nyaman, karena memang efek dari penggunaan aluminium foil ini sebagai insulator juga. Kandang per 1.000 ekor ayam memerlukan atap alumunium foil sebanyak 80 kg. Konstruksi atap tak menghabiskan kayu yang banyak karena lembaran alumunium foil sangat ringan seringan harganya. Hanya Rp 26.000/kg bebas ongkos kirim ke seluruh Jawa via kereta api untuk minimal pesanan 200 kg. Untuk pemesanan, silakan klik di sini.

Comments are closed.