Standar Kualitas Telur Komersil : Segar (fresh), umur telur kurang dari 7 hari sampai dimasak; Bersih, tanpa kotoran apa pun yang menempel di kerabangnya; Utuh, kerabangnya tidak retak atau pecah; Warna kerabang coklat, skor 5-10; Bobot nettonya pas, sesuai label. Telur merupakan salah satu bahan makanan yang kaya akan lemak dan protein. Konsumennya pun tidak terbatas, semua golongan dapat mengonsumsinya karena harganya yang cukup terjangkau mulai dari masyarakat golongan menengah hingga ke bawah. Untuk membelinya pun tak melulu harus per kg, di warung-warung, kini telur ayam ada yang dijual secara eceran dengan satuan butir. Anda pernah tidak memperhatikan, mengapa telur yang ada di warung kondisinya tampak lebih baik dibanding dengan telur yang dibeli di supermarket? Mulai dari kekentalan putih dan kuning telur hingga ke aroma cangkang telur. Berbeda di warung, berbeda pula ketika berbelanja di … Lanjutkan membaca
admin
Peternakan ayam petelur juga sedang mengalami masa-masa sulit, akibat wabah Covid-19 seperti halnya yang terjadi pada peternakan ayam broiler dan ayam pejantan. Harga pakan naik, sebaliknya harga telur cenderung turun (harga telur bisa di bawah harga pokok produksi). Tampaknya masa sulit ini masih akan berjalan beberapa bulan ke depan, setidaknya 6 bulan. Langkah-langkah STRATEGIS apa saja yang secara sistematis harus peternak layer lakukan agar tetap bisa bertahan hidup usahanya. Langkah strategis pada 3 bulan pertama : 1. Efisiensi gaya hidup, yaitu kurangi pengeluaran untuk keluarga hanya yang pokok saja atau sampai batas minimalis.2. Efisiensi biaya operasional kandang, tetapi tidak mempengaruhi performans produksi. Produksi telur tidak sampai drops.3. Lakukan seleksi berdasarkan absensi produksi. Yang produksinya jelek, di bawah 70% di-culling atau diafkir (dijual).Bila krisis masih berlanjut, maka pada 3 bulan kedua :1. Gunakan 80% dana tabungan … Lanjutkan membaca
Problematika industri peternakan unggas yang saat ini sering mencuat adalah terjadinya disparitas harga di tingkat kandang dengan di tingkat konsumen yang terlalu lebar. Akibatnya terjadi gejolak di masyarakat perunggasan, terutama di kalangan peternak. Salah satu faktor penyebabnya adalah jalur distribusi yang terlalu panjang dan berbelit, ditambah lagi sentra-sentra produksi produk unggas banyak tersebar di pedesaan, sementara masyarakat konsumen terbesar berada di pusat-pusat kota di Indonesia. Di sinilah para pedagang pengumpul, bakul dan pedagang ayam memainkan perannya. Peternak yang tidak memiliki sarana transportasi dan jalur akses menembus pasar konsumen produk unggas, posisi tawarnya akan rendah di hadapan para bakul, pedagang dan tengkulak. Solusi jitu yang dapat ditawarkan mengatasi masalah tata niaga distribusi ini adalah dengan pembangunan koperasi di kalangan peternak ayam. Pembentukan koperasi memang bukan ide orisinal bangsa Indonesia, karena lembaga koperasi berawal dari upaya 28 … Lanjutkan membaca