Perhitungan Nilai Penyusutan Ayam Ras Petelur – Penting!

Seandainya, pullet sampai dengan umur 23 minggu yang hasil produksinya sudah bisa untuk beli pakan dan biaya operasional, peternak sudah tidak merogoh kantong lagi, harganya Rp 70.000/ekor. Nanti pada umur 81 minggu, saat diafkir harganya Rp 17.500/kg x 1,9 kg/ekor = Rp 33.250 x sisa hidup 85% = Rp 28.262/ekor, netto. Selisih beban = Rp 70.000 – Rp 28.262 = Rp 41.738. Bila performans Hen House (H.H) didapat 20 kg telur/ekor, maka nilai penyusutan ayam petelur = Rp 41.738 : 20 kg telur = Rp 2.087/kg telur. Jadi, tiap kg telur yang dijual oleh peternak harus disisihkan senilai Rp 2.087/kg telur untuk mengganti pullet yang akan datang. Tidak main-main. Coba kita hitung, bila peternak punya ayam petelur 10.000 ekor dengan produksi rata-rata 520 kg/hari, maka sang peternak harus menyisihkan beban biaya penyusutan senilai Rp 1.085.240/hari … Lanjutkan membaca

Perang Total Melawan Coryza Pada Ayam Ras Petelur

Coryza, bila sudah terlanjur menyerang, terlepas sudah pernah divaksin atau pun belum divaksin, maka perlu segera dibasmi dengan tindakan sebagai berikut : Tugaskan 1 orang karyawan dilengkapi dengan alat suntik untuk melakukan penyuntikan ayam yang terserang Coryza dan karyawan tersebut hanya ditugasi di 1 lokasi saja yang terserang Coryza (ini berlaku bagi peternak yang punya beberapa lokasi farm) sampai sembuh; Sediakan obat suntik antibiotika, pilihan yang tersedia : Enrofloksasin injeksi, Oksitetrasiklin injeksi long acting, Pen. Strep injeksi, Linkomisin + Spektinomisin injeksi, Sulfadiasin + Trimetoprim injeksi dan lain-lain. Kalau mau yang praktis, pilihannya pakai OTC LA, sekali suntik masa kerja obat bisa sampai 3 hari; Biarkan 2 – 3 ekor ayam yang terkena Coryza sengaja tidak diobati. Dari hidungnya, dipencet ingusnya, kemudian dicampur air minum dan diminumkan ke semua ayam, setiap hari. Tujuannya, untuk mempercepat penularan. … Lanjutkan membaca

Teknik Pengendalian Hama Tikus Tercanggih Di Kandang Ayam

Masalah hama tikus di kandang ayam petelur bukanlah masalah baru. Tikus kerap kali menyatroni gudang pakan, menggigiti ayam, memangsa telur bahkan menggerigiti kaki pekerja kandang yang sedang tidur lelap. Pengendalian yang lumrah dilakukan antara lain: Pakai racun, segala merk racun tikus dipakai. Awalnya efektif, pada hari ke-3, tikus yang lain sudah tidak mau memakan umpan yang sudah dicampur racun. Terjadi resistensi secara behaviour/perilaku; Pakai bumbung bambu. Di suatu peternakan ayam petelur pernah diterapkan dengan gerakan 1.000 bumbung. Pada siang hari, tikus akan masuk dan tidur di dalam bumbung. Bisa dipanen seminggu 2 kali pada siang hari. Si pemanen diupah Rp 100/ekor. Tidak efektifnya, populasi tikus lebih cepat pertambahannya dibanding yang tertangkap; Pakai suara gelombang ultrasonic, kagak ngaruh, kagak ada takutnya; Ditembak pakai senapan angin. Tikus yang masih hidup mengamuk, melakukan balas dendam dengan memakan punggung … Lanjutkan membaca