Parade Foto Dari Pameran Menuju Arum Sabil Farm

Pada hari Rabu 25 April 2012 Ardhi Borneo Gemilang berkesempatan untuk memamerkan teknologi dan produk-produknya di ajang Bedah Potensi Daerah Dan Temu Solutif dengan Bupati Jember Bpk. H. MZA. Djalal yang bertempat di alun-alun Tanggul. Ini merupakan kesempatan pertama kali sejak awal berdirinya Ardhi Borneo Gemilang tampil ke permukaan di daerahnya sendiri. Kenapa demikian karena selama ini kami bekerja secara online sehingga lebih banyak melayani para peternak di luar daerah bahkan luar propinsi Jawa Timur. Tampak Bupati Jember sedang di depan stand kami yang gambarnya diambil dari posisi kami berdiri. Setelah beliau berlalu, datanglah mendekat seseorang berpakaian necis bertopi ala koboi. Seorang kawan berbisik,”Itu H. Arum Sabil yang menjabat Ketua APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia)”. Sebagai tokoh nasional, H. Arum Sabil yang tinggal di Tanggul, Jember juga sedang mengembangkan peternakan ayam ras petelur modern … Lanjutkan membaca

Belajar Menanggulangi Lalat Dari Sepasang Pendekar

Sore hari itu mobil Daihatsu Zebra mengantar kami memasuki daerah Kepanjen di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hujan rintik-rintik membasahi sepanjang jalan beraspal menyejukkan kota yang telah dikenal sebagai kota sejuk ini. Lalu lintas kendaraan tidak terlalu padat menjadikan perjalanan lancar dan tenang. Beberapa hari sebelumnya kami telah menghubungi Ibu Dewi, peternak ayam broiler di sana yang telah menjadi pelanggan setia produk Ardhi Borneo Gemilang sejak 3 tahun terakhir. Kami sampaikan bahwa kami akan berkunjung ke peternakannya. Penasaran karena selama ini hanya berkomunikasi melalui telepon. Hanya sekitar 2 km dari pusat kota persis di Jalan Lawu Ibu Dewi telah menanti kami, berbusana muslimah warna kuning tua dikombinasi dengan bawahan putih dan kerudung putih sebagaimana kami diberitahu melalui telepon. Ini penting karena kami belum pernah bertemu. Sosok wanita pengusaha ternak yang manis ini menyambut kami dengan hangat. … Lanjutkan membaca

Lalat Terancam Punah Di Bali

Laiknya kodrat penciptaan segala makhluk di jagat raya ini yang berpasang-pasangan: laki-perempuan, jantan-betina, siang-malam, suka-duka, rugi-untung, wangi-bau, demikian juga dengan peternakan-lalat. Di mana ada peternakan di situ ada lalat. Tak sekedar ada melainkan berjuta-juta lalat bersumber dan berkembang biak di lingkungan peternakan. Jika ini disebut takdir lalu mau apa kita. Sementara kita sangat membutuhkan hasil peternakan itu baik berupa  daging, telur, susu maupun kulitnya ya kita harus ikhlas menerima kenyataan ini. Namun begitu, ada hal yang bisa dan sah untuk dilakukan, yakni mengendalikan populasi lalat agar tidak terlalu mengganggu lingkungan dan peternakan itu sendiri. Bali sebagai tujuan wisata bertaraf internasional wajib memandang persoalan lalat sebagai hal yang bukan sepele. Betapa memalukan kita jika rumah makan, penginapan, pasar dan tempat-tempat yang sering dikunjungi para wisatawan juga ramai dikunjungi para lalat. Berikut ini kami sampaikan sebuah email … Lanjutkan membaca