
Keprihatinan kita sekalian para pelaku dan pemerhati usaha ternak unggas rakyat di Indonesia menghadapi berbagai persoalan yang mendera bertubi-tubi selama beberapa tahun terakhir, seperti: semakin sulitnya memperoleh DOC yang juga harganya semakin mahal, harga pakan yang bertambah mahal, harga jual ayam/telur di tingkat peternak yang sebentar tinggi tapi kemudian lama rendahnya, lemahnya daya tawar peternak dibandingkan kekuatan broker/bakul/bandar, hampir tidak adanya perhatian instansi pemerintah kepada peternak unggas rakyat, peraturan perundang-undangan yang sudah tak memihak peternak unggas rakyat mandiri dan lain sebagainya. Usaha dan upaya telah dilakukan oleh beberapa organisasi/asosiasi/perhimpunan peternak baik secara formal maupun informal untuk menemukan jalan keluarnya. Mulai dari unjuk perasaan ke kepala dinas peternakan, bupati, gubernur, dirjen, menteri, DPR, MK dan bahkan presiden. Hasilnya adalah jalan buntu, bukan jalan keluar. Kenapa gagal? Karena unjuk perasaan dilakukan hanya oleh beberapa puluh/ratus/sedikit ribu orang. … Lanjutkan membaca