Ayam Petelur : Mengukur dan Menghitung Performans

Ayam petelur diternakkan untuk menghasilkan telur yang nantinya akan dijual. Guna mengetahui seberapa tingkat keberhasilan usaha beternak ayam petelur, diperlukan beberapa alat ukur. Kali ini kita akan mengenali alat-alat ukur itu berikut cara menghitungnya. 1. Susut (deplesi) ayam dalam seminggu : Jumlah kumulatif ayam yang mati dan “culling” dalam seminggu dibagi jumlah ayam pada awal minggu dikalikan persen (%). Standar maksimum 0,20% per minggu; 2. Susut (deplesi) ayam dalam sebulan : Jumlah kumulatif ayam mati dan “culling” dalam sebulan dibagi jumlah ayam pada awal bulan dikalikan persen (%). Standar maksimum 0,84% per bulan; 3. Susut (deplesi) ayam dalam seperiode, umur 20 – 80 minggu atau sampai afkir : Jumlah kumulatif ayam mati (standarnya 1/3 bagian) dan “culling” (standarnya 2/3 bagian) dalam satu periode dibagi jumlah ayam pada awal periode (sejak Hen Week 5%) dikalikan persen (%). Standar maksimum 10% per periode; 4. … Lanjutkan membaca

Air Sehat Dan Higienis Untuk Ternak Ayam

Konsumsi air untuk ayam baik petelur maupun pedaging bisa mencapai 2,5 kali  dari konsumsi pakan. Padahal air berperan sangat vital bagi kehidupan atau sumber kehidupan. Tetapi pada umumnya para peternak sering mengabaikan kualitas air minum untuk ternaknya. Semestinya, air yang diberikan harus memenuhi kriteris air sehat dan higienis. Untuk mendapatkan hal tersebut, perlu dilakukan instalasi filter air minum sederhana dengan biaya yang sangat terjangkau. FILTRASI TAHAP PERTAMA Filtrasi berjenjang, tahap pertama memakai tabung FRP yang di dalamnya sudah ada filter kasar dengan ukuran mash 20. FIKSASI Fiksasi (pengikatan) terhadap kandungan mineral-mineral berlebih menggunakan : Tabung FRP 1, diisi pasir aktif sebanyak 80% dari volume tabung; Tabung FRP 2, diisi sebanyak 90% dari volume, terdiri dari karbon aktif 60% + zeolit granule 30%. Catatan : Istilah aktif di sini adalah material fiksator yang sudah dipanasi 200º C selama … Lanjutkan membaca

Pemakaian Pelarut Vaksin Aktif (Live) Yang Benar

Hal-hal kecil yang perlu diperhatikan tentang pelarut vaksin aktif (live) supaya aplikasi vaksinnya sukses : 1. Isinya 30 ml/botol untuk 1.000 ekor; 2. Setetes volumenya 0,03 ml/tetes; 3. Saat aplikasi, posisi nipple (ujung penetes) harus selalu di bawah supaya tidak masuk angin yang akan berakibat dosis tetesnya bisa kurang dari 0,3 ml; 4. Saat meneteskan harus ada jarak minimum 5 mm dari mata ayam ke ujung nipple supaya dosisnya benar-benar setetes penuh, 0,3 ml, bukan dicolokkan ke mata ayam; 5. Pelarut diberi warna biru tujuannya untuk memudahkan deteksi di rongga mulut ayam bahwa vaksin yang diteteskan melalui mata sudah masuk, yaitu warna lidah sebelah dalam menjadi biru; 6. Cara pegang yang benar seperti foto nomer 1, yaitu pakai jempol dan jari telunjuk saja supaya tidak cepat panas; 7. Posisi pegang seperti foto nomer 2, digenggam, adalah keliru … Lanjutkan membaca