Pada ayam layer, salah satu tanda atau gejala terkena infeksi penyakit C.R.D (Chronic Respiratory Desease) bisa dilihat pada kerabang/cangkang/kulit telurnya :
1. Egg Shell Color Score, cenderung rendah atau kurang coklat dibanding telur yang bebas C.R.D dengan umur yang sama dalam 1 lokasi atau beda lokasi;
2. Tanda yang khas, di ujung tumpul telur, kasar, seperti pasir menempel (sand egg);
3. Bila kejadiannya 10% atau lebih, maka bisa dipastikan dengan kepastian mendekati 100% bahwa ayamnya kena serangan C.R.D (Mycoplasma galisepticum = MG), sekali pun tanpa tes laboratorium, semua peternak layer bisa tahu. Mudah.
TINDAKANNYA :
1. Ayamnya mesti diobati dengan antibiotika yang bisa menanggulangi kuman MG. Bisa pakai antibiotika golongan makrolida (Spiramisin, Eritromisin, Tilosin, Tilmikosin) atau golongan Tetrasiklin (Oksitetrasiklin, Doksisiklin) atau golongan Quinolon (Enrofloksasin, Siprofloksasin, Danofloksasin). Bisa lewat air minum dan/atau lewat pakan. Atau disuntik kemudian dilanjut lewat pakan atau lewat air minum;
2. Hilangkan atau tekan kadar amonia di dalam kandang. Caranya, kotoran yang basah dikeringkan atau dibuang. Karena kadar amonia yang tinggi akan mengiritasi sel-sel epitel mukosa saluran pernapasan atas sehingga kuman MG yang sebenarnya termasuk flora/fauna normal menjadi infektif.
PENCEGAHANNYA :
1. Buatlah dan atau berikan pakan yang tidak menyebabkan kotoran becek atau basah. Kalau pakai konsentrat buatan pabrik yang menyebabkan kotoran ayamnya tidak bisa kering, diganti saja pakai merk lain yang kotoran ayamnya bisa kering. Apa pun alasannya, kotoran becek, basah atau mencret adalah tidak sehat. Titik. Tidak ada tawar menawar;
2. Kontrol bahan baku jagung dan katul jangan sampai kadar toksinnya melebihi batas supaya kotoran ayam tidak mencret akibat Necrotic Enteritis;
3. Di dalam campuran pakan bisa ditambahkan A.G.P (Antibiotic Growth Promotor) yang bisa mencegah timbulnya infeksi C.R.D.
4. Bisa juga pakai probiotika yang khusus untuk unggas yang mampu menekan dan menghilangkan amonia di kotoran sehingga hasilnya kotorannya kering, tidak ada bau, bebas amonia, warna kerabang skor-nya tinggi. Dan, bisa tanpa A.G.P bagi yang full self mixing. Hemat biaya pakan.