Faktor-faktor yang berpengaruh dan menentukan keberhasilan beternak :
-
Bibit ………………………………….…… 10%
-
Kandang ………………………………… 10%
-
Nutrisi …………………………………… 20%
-
Manajemen pemeliharaan ………..…… 50%
-
Keberuntungan …………………….….. 10%
Bahasan kali ini saya fokuskan pada sistem perkandangan yang baik dan benar berdasarkan pengalaman pribadi sebagai peternak bisa mendapatkan performans ayam yang baik. Bisa mencapai standar yang ditulis oleh perusahaan pembibitan di dalam buku manualnya.
Idealnya, lokasi peternakan atau farm ayam ras petelur, pedaging, pembibitan, berada di dataran yang tingginya antara 300-700 meter di atas permukaan laut (dpl) karena ayam ras ini sejatinya tidak tahan panas. Pada ketinggian tersebut akan didapat suhu dan kelembaban yang ideal bagi hidup dan kehidupan ayam, yaitu pada ;
- suhu antara 20° – 26° Celcius;
- kelembaban relatif (relative humidity = R.H) antara 50 – 70%;
- heat index (H.I) antar 150 – 155, area nyaman untuk hidup ayam.
Bila lokasi farm yang dipunyai di dataran rendah, < 300 m dpl, maka perlu dilakukan penyesuaian dari sisi konstruksi dan tata letak. Lebih-lebih dengan adanya isu efek global warming (bumi semakin panas) diperkirakan dalam waktu 10-20 tahun ke depan suhu bumi naik 1-2° Celcius. Padahal ayam tidak tahan panas, maksimum 30° Celcius.
Syarat Kandang Ayam Terbuka Tipe Futuristik, Aerodinamis dan Ekonomis (F.A.E)
1. Arah memanjang kandang ayam timur – barat :
- Hal ini untuk mendapatkan ventilasi yang maksimum. Mengingat letak geografis Indonesia yang berada di khatulistiwa, hanya ada 2 musim yaitu hujan dan kemarau. Sedangkan arah angin di Indonesia secara umum dari utara ke selatan dan pada musim berikutnya dari selatan ke utara. Sehingga, begitu ada angin bertiup bisa langsung menggantikan udara kotor di dalam kandang dengan udara bersih;
- Ayam tidak perlu kena matahari langsung karena ayam tidak tahan panas dan bila kena matahari langsung dalam waktu yang cukup lama (berjam-jam dan berhari-hari) bisa menyebabkan kerusakan kulitnya.
2. Lebar kandang maksimum 7 meter :
- Alasan pertama, panjang kayu pada umumnya adalah 4 meter. Tetapi panjang bersih yang bisa dimanfaatkan 3,8 meter. Belum lagi dikurangi panjang sambungan di ujung-ujung kayu. Sehingga panjang kayu efektifnya hanya 3,5-3,6 meter. Bila lebar kandang 7 meter, berarti pakai 2 batang kayu;
- Alasan kedua, untuk mendapatkan ventilasi di dalam kandang ayam yang lebih baik;
- Bila mau membuat kandang ayam lebih lebar, misalnya 10-12 meter, maka yang perlu diperhatikan tinggi kandang, sebaiknya tinggi tiangnya total 6,5 meter. Hal ini untuk menjamin suhu di dalam kandang tidak lebih dari 30° C dengan ventilasi udara tetap lancar. Biaya kandang menjadi lebih murah bila dihitung per ekornya (ekonomis).
3. Panjang kandang ayam :
- Panjang kandang ayam terbuka tipe F.A.E bisa tak terbatas tergantung ketersediaan lahannya;
- Bila mengikuti ukuran kayu, maka seyogyanya jarak antar tiang 3,5 – 3,6 meter. Semakin panjang kandang ayam yang dibuat, biayanya semakin ekonomis. Hanya, ada sedikit kendala bila kandang terlalu panjang, yaitu kerataan tanahnya, agak sulit mendapatkan kerataan yang sesuai water pass. Sehingga menjadi lebih sulit dalam pemasangan talang air minum. Tetapi bila distribusi air minumnya memakai nipple, tidak terlalu masalah dalam kerataannya.
4. Tinggi kandang ayam terbuka tipe F.A.E :
- Pada ketinggian 50 cm dari tanah, kadar ammonia masih sangat tinggi, >100 ppm;
- Pada ketinggian 100 cm dari tanah, kadar ammonia masih tinggi, <50 ppm;
- Pada ketinggian 150 cm dari tanah, kadar ammonia sudah relatif rendah, <15 ppm.
- Maka, bila ditinjau dari ketersediaan oksigen yang akan dihirup oleh ayam tanpa terganggu oleh adanya ammonia , maka tinggi sangkar ayam dari tanah seyogyanya di atas 150 cm dari tanah
- Jarak sangkar yang paling atas ke atap, minimum 2 m, hal ini untuk mengurangi efek radiasi panas;
- Jadi, total tinggi tiang kandang harus 6 meter. Posisi sangkar ayam berada ditengah-tengah ketinggian kandang.
5. Atap bertingkat :
- Atap kandang ayam dibuat bertingkap (atap monitor);
- Sudut atap dibuat minimum 45° atau tinggi tiang tengah, ½ dari lebar kandang. Bila lebar kandang ayam 7 m, maka tinggi tiang tengah kuda-kuda 3,5 m;
- Tujuannya, udara panas di dalam kandang segera terhisap naik, dengan demikian udara di dalam kandang segera diganti dengan udara yang segar, tidak sampai terjadi ‘mati angin’. Suhu di dalam kandang bisa di bawah 30° C, pengaruh panas dari luar kandang bisa diredam (futuristik);
- Bahan atap sebaiknya dibuat dari bahan yang tidak menyerap panas tetapi justru memantulkan panas. Ada 2 pilihan, asbes atau galvalum.
6. Jarak antar kandang :
- Bila kandangnya lebih dari 1 unit, jarak antar kandang minimum selebar kandang, diukur dari tiris ke tiris kandang berikutnya;
- Tujuannya, untuk menjamin ventilasi di dalam masing-masing kandang mengalir lancar (aerodinamis) dan mengurangi resiko penularan penyakit.
7. Material kandang, bisa dibuat dari bambu, kayu bulat, kayu gesek, pohon kelapa, besi bulat/pipa, besi kanal C/U atau pun beton cor, tergantung budget yang tersedia. Bila material yang dipakai berkualitas dengan harga mahal, maka umur pakainya pun lebih lama.
(Ditulis oleh drh. Djarot Winarno – Konsultan Ahli Manajemen Peternakan Ayam Dan Ahli Nutrisi Unggas)
Jika Anda berminat dan ingin mendapat gambaran lebih jelas, silakan klik Konsultasi Gratis