Tanaman didesain (baca: diciptakan oleh Yang Maha Pencipta) untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan nutrisi (mineral) yang berasal dari pelarutan batuan induk tanah. Artinya, tanaman bisa menggunakan mineral dalam bentuk apapun asalkan larut dalam air (soluble). Hewan ternak didesain (baca: diciptakan oleh Yang Maha Pencipta) untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan nutrisi (mineral) yang berasal dari tumbuhan maupun hewan lainya. Artinya, sistem pencernaan pada ternak dipersiapkan untuk menerima nutrisi yang berasal dari kompartemen hidup. Itulah mengapa pemberian garam mineral (sering dipromosikan sebagai mineral ionik) tidak digunakan dengan baik oleh ternak. Karena garam mineral hanya terdiri dari mineral dan garamnya saja tanpa ada kompartemen hidup yang diperlukan untuk menunjang proses asimilasi lanjutan. FeSO4 = Fe2+ (kation) + SO42- (garam anion yang tidak dapat dimanfaatkan ternak) Beberapa perusahaan pembuat supplement mengklaim bahwa produk mereka mengandung mineral … Lanjutkan membaca
Category Archives: Itik/Bebek
Pada hari Rabu 25 April 2012 Ardhi Borneo Gemilang berkesempatan untuk memamerkan teknologi dan produk-produknya di ajang Bedah Potensi Daerah Dan Temu Solutif dengan Bupati Jember Bpk. H. MZA. Djalal yang bertempat di alun-alun Tanggul. Ini merupakan kesempatan pertama kali sejak awal berdirinya Ardhi Borneo Gemilang tampil ke permukaan di daerahnya sendiri. Kenapa demikian karena selama ini kami bekerja secara online sehingga lebih banyak melayani para peternak di luar daerah bahkan luar propinsi Jawa Timur. Tampak Bupati Jember sedang di depan stand kami yang gambarnya diambil dari posisi kami berdiri. Setelah beliau berlalu, datanglah mendekat seseorang berpakaian necis bertopi ala koboi. Seorang kawan berbisik,”Itu H. Arum Sabil yang menjabat Ketua APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia)”. Sebagai tokoh nasional, H. Arum Sabil yang tinggal di Tanggul, Jember juga sedang mengembangkan peternakan ayam ras petelur modern … Lanjutkan membaca
Produksi tahu, tempe, tapioka, kecambah, dan penggilingan padi pada umumnya banyak diusahakan sebagai industri kecil dan industri rumah tangga di lingkungan sekitar kita. Sisa ampasnya masih banyak yang dipasarkan mentahan belum diolah menjadi komoditi produk yang memiliki nilai tambah. Kadang ampas pada musim penghujan tidak laku dijual dan membusuk menjadi kotoran yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Begitu juga sisa-sisa limbah sayuran pasar setiap hari hanya menimbulkan kotoran, belum termanfaatkan dan jumlahnya cukup banyak. Bahan-bahan untuk membuat 20 kg ransum basah adalah sebagai berikut: Dedak 3 kg Ampas (tahu, kelapa, singkong) 3 kg/masing-masing bagian Sisa-sisa tanaman dan hijauan 4 kg Tepung tapioka ½ kg Garam dapur 100 gr Air rendaman kapur 100 cc Air bersih 10 liter Kandungan Ransum Basah: Serat – karbohidrat – protein – garam – dan air . Untuk membuat ransum … Lanjutkan membaca