Pendapat pribadi. Sebelum belajar ilmu nutrisi, kita wajib belajar dulu ilmu anatomi dan fisiologi saluran pencernaan dari paling depan (mulut) sampai paling belakang (anus). Nama lengkap ilmunya, “MOUTH, OESOPHAGUS, GASTRO AND INTESTINAL TRACT INTEGRITY”. Keutuhan traktus (organ) usus, gastro (lambung), esofagus dan mulut. Disingkat MOGITI. Ayam layer (petelur) meskipun dibuatkan pakan lengkap, seimbang dan disukai oleh ayam dengan kualitas yang baik sekalipun, bila MOGITI-nya tidak baik, tidak utuh, tidak integriti, maka sebagian akan ikut dibuang bersama kotoran (faeces). Bisa jadi SIA-SIA. Malah kata Abdel Achryan bisa jadi SIA-SIB. Contoh.Sebagian pabrikan pakan dan peternak ayam layer masih menggunakan bahan baku bungkil kelapa sawit (BKS) yang masih ada pecahan tempurung kelapanya. Bentuk pecahan tempurung kelapa ada yang tidak beraturan, pipih dan lancip, menyebabkan luka di dinding dalam saluran pencernaan. Dengan adanya luka tersebut, maka akan muncul infeksi … Lanjutkan membaca
Category Archives: Nutrisi Ternak
PERTAMA Jumlahkan angka-angka spesifikasinya terhadap 5 item, sebagai berikut : 1. Kadar air maksimum 13%; 2. Protein 22%; 3. Lemak 5%; 4. Serat 5%; 5. Abu 7% Total 52. Standarnya 50 +/-2% (49 – 51). Abnormal. Bila kadar airnya riil 11-12%, maka jumlahnya menjadi 50-51. Normal. KEDUA Dijumlah angka-angka spesifikasi 2 item, sebagai berikut : 1. Protein 22% 2. Abu 7% Total 29. Standarnya 30 +/-2% (29,4 – 30,6). Abnormal. Bila kadar proteinnya riil 23%, maka jumlahnya menjadi 30. Normal. PROTEIN VS ABU Normalnya : 1) kadar protein tinggi, kadar abunya rendah. 2) kadar protein rendah, kadar abunya tinggi. Abnormal : 1) kadar protein tinggi, kadar abu tinggi 2) kadar protein rendah, kadar abu rendah. … Lanjutkan membaca
Untuk menyusun pakan ternak, diperlukan sejumlah bahan baku pakan. Baik dari hasil pertanian, perkebunan dan industri yang dikenal juga dengan istilah bahan baku pakan MAKRO, yakni : > Jagung; > Dedak; > Katul; > Bungkil kacang kedelai; > Bungkil kelapa sawit; > Polar gandum; > Tepung ikan; > Tepung gaplek; > Tepung tulang dan daging (MBM); > Corn gluten meal (CGM); > Corn gluten feed (CGF); > Bungkil kelapa kopra; > Rapeseed; > DCP atau MCP; > Tepung batu kapur (limestone); > Menir batu kapur (grit); > Ampas tahu; > Ampas bir; > Ampas kelapa; > Ampas singkong (onggok); > Molase (tetes tebu); > Dan lain-lain, masih banyak ragamnya, >50 item. Di samping itu juga diperlukan bahan baku pakan MIKRO yang diberikan dalam jumlah kecil dengan berbagai tujuan yang sering disebut PELENGKAP dan IMBUHAN PAKAN. … Lanjutkan membaca