Problematika industri peternakan unggas yang saat ini sering mencuat adalah terjadinya disparitas harga di tingkat kandang dengan di tingkat konsumen yang terlalu lebar. Akibatnya terjadi gejolak di masyarakat perunggasan, terutama di kalangan peternak. Salah satu faktor penyebabnya adalah jalur distribusi yang terlalu panjang dan berbelit, ditambah lagi sentra-sentra produksi produk unggas banyak tersebar di pedesaan, sementara masyarakat konsumen terbesar berada di pusat-pusat kota di Indonesia. Di sinilah para pedagang pengumpul, bakul dan pedagang ayam memainkan perannya. Peternak yang tidak memiliki sarana transportasi dan jalur akses menembus pasar konsumen produk unggas, posisi tawarnya akan rendah di hadapan para bakul, pedagang dan tengkulak. Solusi jitu yang dapat ditawarkan mengatasi masalah tata niaga distribusi ini adalah dengan pembangunan koperasi di kalangan peternak ayam. Pembentukan koperasi memang bukan ide orisinal bangsa Indonesia, karena lembaga koperasi berawal dari upaya 28 … Lanjutkan membaca
PERTAMA Jumlahkan angka-angka spesifikasinya terhadap 5 item, sebagai berikut : 1. Kadar air maksimum 13%; 2. Protein 22%; 3. Lemak 5%; 4. Serat 5%; 5. Abu 7% Total 52. Standarnya 50 +/-2% (49 – 51). Abnormal. Bila kadar airnya riil 11-12%, maka jumlahnya menjadi 50-51. Normal. KEDUA Dijumlah angka-angka spesifikasi 2 item, sebagai berikut : 1. Protein 22% 2. Abu 7% Total 29. Standarnya 30 +/-2% (29,4 – 30,6). Abnormal. Bila kadar proteinnya riil 23%, maka jumlahnya menjadi 30. Normal. PROTEIN VS ABU Normalnya : 1) kadar protein tinggi, kadar abunya rendah. 2) kadar protein rendah, kadar abunya tinggi. Abnormal : 1) kadar protein tinggi, kadar abu tinggi 2) kadar protein rendah, kadar abu rendah. … Lanjutkan membaca
Istilah tepatnya adalah penghangat. Bukan pemanas. Kalau pemanas, bisa berakibat kepanasan, bisa menjadikan dehidrasi dan bisa kebakaran, dan gosong. Anak ayam pada awal hidupnya, 2 minggu pertama, hipotalamus, bagian otak yang mengatur temperatur tubuhnya (thermo-regulator) belum bisa berfungsi normal. Maka, dalam kondisi alamiah, tugas induknya lah yang membantu menghangatkan temperatur tubuh anaknya dengan cara dierami (bahasa Jawa : dikekep). Bila temperatur tubuhnya di bawah normal (normalnya 38,5-39,0° Celcius), anak ayam akan mengalami stres akibat hipotermia, temperatur di bawah normal. Tidak bisa bertumbuh secara normal. Bila anak ayam yang dipelihara tanpa induk alamiahnya, maka peternak lah sebagai pemelihara yang wajib memberikan indukan pengganti (brooder). Temperatur indukan buatan ini harus dibuat atau dikondisikan seperti indukan alamiah, yaitu awalnya bertemperatur 6-4° C di bawah tempetatur tubuh anak ayam dan harus stabil, yaitu pada temperatur 32-34° C. Temperatur di … Lanjutkan membaca