Mengingat semakin tumbuh dan atau berkembangnya populasi ternak/unggas dan semakin meningkatnya kebutuhan pangan untuk manusia yang berasal dari hewan serta konversi dari bahan baku pakan menjadi energi terbarukan. Hal ini menyebabkan semakin mahalnya harga bahan baku pakan ternak/unggas. Biaya pakan menempati porsi dominan dari biaya produksi ternak/unggas ± 75%. Semakin tahun harga pakan akan semakin mahal. Di sisi lain, harga jual produk ternak/unggas tidak serta merta bisa menyesuaikan naik. Hal ini disebabkan keterbatasan daya beli masyarakat. Tinggalkan teori yang mengajarkan bahwa feed intake layer harus banyak, 115 -120 gram/ekor/hari atau bahkan lebih. Bila diikuti secara membabi buta akan menyebabkan usaha peternakan terjerumus menjadi boros, F.C.R rata-rata semua umur bisa 2,30 atau lebih. Menjadi tidak kompetitif. Saat memasuki era pasar bebas tarif ASEAN (MEA) 2015 saja, bisa menyebabkan GULUNG KANDANG. Maka, kita – para peternak – harus … Lanjutkan membaca
Tag Archives: ayam petelur
Seandainya, pullet sampai dengan umur 23 minggu yang hasil produksinya sudah bisa untuk beli pakan dan biaya operasional, peternak sudah tidak merogoh kantong lagi, harganya Rp 70.000/ekor. Nanti pada umur 81 minggu, saat diafkir harganya Rp 17.500/kg x 1,9 kg/ekor = Rp 33.250 x sisa hidup 85% = Rp 28.262/ekor, netto. Selisih beban = Rp 70.000 – Rp 28.262 = Rp 41.738. Bila performans Hen House (H.H) didapat 20 kg telur/ekor, maka nilai penyusutan ayam petelur = Rp 41.738 : 20 kg telur = Rp 2.087/kg telur. Jadi, tiap kg telur yang dijual oleh peternak harus disisihkan senilai Rp 2.087/kg telur untuk mengganti pullet yang akan datang. Tidak main-main. Coba kita hitung, bila peternak punya ayam petelur 10.000 ekor dengan produksi rata-rata 520 kg/hari, maka sang peternak harus menyisihkan beban biaya penyusutan senilai Rp 1.085.240/hari … Lanjutkan membaca
PENGERTIAN “Memotong paruh ayam bagian depan menjadi lebih pendek, tumpul dan rata atas-bawah, dan wajib hukumnya walaupun sangkar ayam diisi 1 (satu) ekor tiap petak”. TUJUAN Mengurangi resiko kejadian kanibal; Diharapkan susut jumlah ayam saat periode produksi berkurang, terutama mengurangi resiko dobol (prolapsus). Standar susut jumlah ayam dari umur 20 – 80 minggu, maksimum 10%. Bila susut jumlah ayam >15%, sulit untuk mencapai produksi telur hen house (H.H) >325 butir atau 21 kg telur per ekor; Agar ayam makannya menjadi lebih efisien, mengurangi resiko pakan tercecer akibat pilih-pilih makanan. Jadi bukan hanya memakan makanan yang berbentuk butiran (pellet, crumble) tapi juga ikut termakan makanan yang berbentuk tepung (mash). Ingat, semua strain ayam petelur meng-klaim F.C.R-nya bisa 2,10 – 2,20; WAKTU Pertama, saat anak ayam (D.O.C) baru menetas, pada hari ke-1, bisa dipotong paruhnya dengan cara … Lanjutkan membaca