Teknik Pengendalian Hama Tikus Tercanggih Di Kandang Ayam

Views: 0

Masalah hama tikus di kandang ayam petelur bukanlah masalah baru. Tikus kerap kali menyatroni gudang pakan, menggigiti ayam, memangsa telur bahkan menggerigiti kaki pekerja kandang yang sedang tidur lelap. Pengendalian yang lumrah dilakukan antara lain:

  1. Pakai racun, segala merk racun tikus dipakai. Awalnya efektif, pada hari ke-3, tikus yang lain sudah tidak mau memakan umpan yang sudah dicampur racun. Terjadi resistensi secara behaviour/perilaku;
  2. Pakai bumbung bambu. Di suatu peternakan ayam petelur pernah diterapkan dengan gerakan 1.000 bumbung. Pada siang hari, tikus akan masuk dan tidur di dalam bumbung. Bisa dipanen seminggu 2 kali pada siang hari. Si pemanen diupah Rp 100/ekor. Tidak efektifnya, populasi tikus lebih cepat pertambahannya dibanding yang tertangkap;
  3. Pakai suara gelombang ultrasonic, kagak ngaruh, kagak ada takutnya;
  4. Ditembak pakai senapan angin. Tikus yang masih hidup mengamuk, melakukan balas dendam dengan memakan punggung ayam. Akhirnya, ayamnya ada yang mati dan ada yang masih hidup seperti sundel bolong, punggungnya berlubang (Jawa: krowok);
  5. Ditangkapi pakai pentungan atau jaring. Yang tertangkap dibantai. Tidak efektif karena pertambahan populasinya lebih cepat daripada yang tertangkap.

Semua cara itu sudah banyak diterapkan tapi hasilnya kurang dan bahkan tidak efektif.

Yang paling efektif adalah dengan menggunakan predator alami, yaitu kucing. Ada predator lain seperti ular, burung hantu, burung elang, tapi tidak layak.

Untuk lahan 1 hektar dengan kapasitas ayam layer 20.000-25.000 ekor, mesti pelihara kucing 20-30 ekor, sudah sangat efektif mengendalikan tikus. Caranya, cari atau beli kucing kecil lepas sapih. Pada tahap awal dipelihara dengan dikurung pakai sangkar bekas atau yang lain supaya tidak minggat alias pergi tanpa pamit. Beri makan dan minum 2 kali sehari selama 2 minggu. Kemudian dilepas, tapi masih diberi makan 2 kali sehari. Setelah 2-3 minggu, beri makan 1 kali sehari. Amati terus selama 2-3 minggu, bila tidak minggat, tidak usah diberi makan lagi. Kucing akan mencari makan dan minum sendiri dan akan beranak pinak.

Bagaimana bila suatu saat ada kucing jantan besar (baca: kucing garong) memakan ayam terutama saat pullet baru masuk? Kucing garong yang makan ayam harus diidentifikasi, siapkan tim BUSER, suruh tangkap pakai jerat atau tembak mati. Kucing garong yang mati ini jangan langsung dikubur, tapi digantung selama 2-3 hari. Tujuannya membuat efek jera bagi kucing yang lain. Setelah itu barulah bangkai kucing garong dikubur. Jadi tak usah galau soal tikus. Gunakan metode back-to-nature dan back-to-basic. Pasti lebih efektif hasilnya. Believe it or not.

Comments are closed.