PERTAMA Jumlahkan angka-angka spesifikasinya terhadap 5 item, sebagai berikut : 1. Kadar air maksimum 13%; 2. Protein 22%; 3. Lemak 5%; 4. Serat 5%; 5. Abu 7% Total 52. Standarnya 50 +/-2% (49 – 51). Abnormal. Bila kadar airnya riil 11-12%, maka jumlahnya menjadi 50-51. Normal. KEDUA Dijumlah angka-angka spesifikasi 2 item, sebagai berikut : 1. Protein 22% 2. Abu 7% Total 29. Standarnya 30 +/-2% (29,4 – 30,6). Abnormal. Bila kadar proteinnya riil 23%, maka jumlahnya menjadi 30. Normal. PROTEIN VS ABU Normalnya : 1) kadar protein tinggi, kadar abunya rendah. 2) kadar protein rendah, kadar abunya tinggi. Abnormal : 1) kadar protein tinggi, kadar abu tinggi 2) kadar protein rendah, kadar abu rendah. … Lanjutkan membaca
admin
Istilah tepatnya adalah penghangat. Bukan pemanas. Kalau pemanas, bisa berakibat kepanasan, bisa menjadikan dehidrasi dan bisa kebakaran, dan gosong. Anak ayam pada awal hidupnya, 2 minggu pertama, hipotalamus, bagian otak yang mengatur temperatur tubuhnya (thermo-regulator) belum bisa berfungsi normal. Maka, dalam kondisi alamiah, tugas induknya lah yang membantu menghangatkan temperatur tubuh anaknya dengan cara dierami (bahasa Jawa : dikekep). Bila temperatur tubuhnya di bawah normal (normalnya 38,5-39,0° Celcius), anak ayam akan mengalami stres akibat hipotermia, temperatur di bawah normal. Tidak bisa bertumbuh secara normal. Bila anak ayam yang dipelihara tanpa induk alamiahnya, maka peternak lah sebagai pemelihara yang wajib memberikan indukan pengganti (brooder). Temperatur indukan buatan ini harus dibuat atau dikondisikan seperti indukan alamiah, yaitu awalnya bertemperatur 6-4° C di bawah tempetatur tubuh anak ayam dan harus stabil, yaitu pada temperatur 32-34° C. Temperatur di … Lanjutkan membaca
Untuk menyusun pakan ternak, diperlukan sejumlah bahan baku pakan. Baik dari hasil pertanian, perkebunan dan industri yang dikenal juga dengan istilah bahan baku pakan MAKRO, yakni : > Jagung; > Dedak; > Katul; > Bungkil kacang kedelai; > Bungkil kelapa sawit; > Polar gandum; > Tepung ikan; > Tepung gaplek; > Tepung tulang dan daging (MBM); > Corn gluten meal (CGM); > Corn gluten feed (CGF); > Bungkil kelapa kopra; > Rapeseed; > DCP atau MCP; > Tepung batu kapur (limestone); > Menir batu kapur (grit); > Ampas tahu; > Ampas bir; > Ampas kelapa; > Ampas singkong (onggok); > Molase (tetes tebu); > Dan lain-lain, masih banyak ragamnya, >50 item. Di samping itu juga diperlukan bahan baku pakan MIKRO yang diberikan dalam jumlah kecil dengan berbagai tujuan yang sering disebut PELENGKAP dan IMBUHAN PAKAN. … Lanjutkan membaca