Bertahan Hidup Saat Harga Telur Anjlog

Harga telur ayam ras saat ini sedang jelek, jauh di bawah harga pokok produksi (HPP), alias merugi. Hipotesanya, saat wabah AI (Avian Infulenza/Flu Burung) menyerang bebek dan ayam kampung beberapa saat yang lalu, memang mematikan karena bebek dan ayam kampung pada umumnya tidak divaksin AI. Sebenarnya wabah AI pada tahun 2012 mengenai juga ke ayam ras petelur. Tetapi pada ayam ras petelur tidak mematikan karena pada umumnya sudah divaksin AI. Efek yang ditimbulkan produksi telur turun drastis. Rata-rata secara nasional bisa sampai 20%. Sehingga secara nasional harga telur naik drastis akibat under supply (kekurangan pasokan). Seiring berjalannya waktu, para peternak petelur pasti berusaha mempertahankan dan memperbaiki produksi telur dan meningkatkan populasinya. Setelah produksi telur mulai pulih secara kualitatif dan populasi mulai pulih lagi dengan peremajaan yang baik dan benar maka produksi telur secara nasional mulai pulih. Sementara di sisi lain demand (permintaan) telur secara nasional tidak naik maka, sesuai hukum dasar ekonomi, terjadilah elastisitas, yakni harga turun dan melorot terus sampai jauh di bawah harga pokok produksinya.

Tentang harga pokok produksi telur bila mengikuti rumus yang pernah saya sampaikan di artikel terdahulu, yaitu rata-rata harga pakan dikalikan FCR total 3,24. Bila pada bulan Februari – Maret 2013 ini rata-rata harga pakan ayam ras petelur Rp 4.250,-/kg, maka HPP-nya Rp 13.770,-/kg telur. Harga telur ayam ras 6 Maret 2013, riil-nya Rp 12.000,-/kg. Kerugian peternak layer Rp 1.770,-/kg. Semakin banyak produksinya, semakin banyak ruginya. 

KIAT BERTAHAN

Prinsipnya adalah tingkatkan performance produksi dengan cara memperbaiki manajemen pemeliharaannya dan lakukan efisiensi pakan (FCR) semaksimal mungkin. Caranya :

  • 1.    Bio-security

Bio-security saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan untuk mengurangi resiko masuknya bibit penyakit dari luar, maka pasanglah semprotan untuk kendaraan dan orang yang akan masuk ke lokasi farm. Karyawan yang akan masuk ke dalam kandang diwajibkan cuci kaki dan tangan dengan larutan desinfektan dengan dosis sesuai aturan pakai. Ganti alas kaki, baju dan celana seragam yang sudah steril;

  • 2.    Desinfeksi

Lakukan penyemprotan kandang, ayam dan lokasi farm untuk mengurangi pencemaran penyakit yang ada di dalam lokasi kandang dan farm;

  • 3.    Isolasi

Pisahkan ayam dengan gejala sakit apa pun dari ayam yang sehat, tiap hari. Tempatkan di karantina. Bila masih mungkin disembuhkan, diobati dulu. Setelah 4 hari pengobatan tidak sembuh, dijual saja.

  • 4.    Culling

Jalankan program culling harian pada layer yang berumur 30 minggu ke atas (layer yang tidak produktif) dengan standar sebagai berikut :

4.1. Kurus, bobot badan kurang dari 1,7 kg;

4.2. Lumpuh, berapa pun bobot badannya;

4.3.  Pigmentasi kuning di kaki, paruh dan kelopak mata;

4.4. Ascites, kembung air di perut ayam;

4.5. Retensi telur, perut membesar, bila dipegang terasa keras atau istilah karyawan kandang – tumor;

4.6. Prolapsus (bahasa Jawa : dobol);

4.7. Sexing error, istilah karyawan kandang – banci;

4.8. Gesit (tidak feminine), bila didekati berusaha kabur.

  • 5.    Pengendalian Faktor Pre-Disposisi

5.1. Pengendalian serangga, terutama lalat. Jangan sampai lalat naik ke tempat pakan dan atau minum ayam;

5.2. Pengendalian ekto dan endo parasit. Saat ini sudah tersedia preparat yang paling praktis, yaitu pakai obat Ivermectyne Oral (Kepromec Oral) tiap bulan. Aplikasikan lewat minum dalam keadaan perut kosong atau puasakan makan 2-3 jam sebelum diobati dan puasa minum 1 jam saja;

5.3. Pengendalian nyamuk penyebab sakit Malaria Unggas (Leuccozytozoon) dengan cara lakukan pengasapan pakai fogger, pakai obat Sipermetrin 25% EC (merk BENTACIDE 250 EC).

  • 6.    Kendalikan FCR

Semua strain ayam meng-klaim bahwa performance ayamnya bisa mencapai Feed Conversion Ratio (FCR) rata-rata 2,1 – 2,2.

Caranya :

6.1. Pakan jangan tercecer, pemberian pakan bisa pakai alat Semi Automatic Feeder Layer – kereta gantung dorong;

6.2. Pakan jangan sampai hilang/dicuri maling, lakukan check – recheck – cross check pada stok pakan di gudang secara super ketat;

6.3. Perbaiki keseimbangan isi pakan, terutama keseimbangan antara Metabolis Energy (M.E) dibanding Crude Protein (C.P). Batasan normatifnya 142 – 155. Pengalaman pribadi, ratio ME : CP di Pare, Kediri yang paling cocok nilainya 145. Tetapi di Bati Bati, Tanah Laut, ratio ME : CP yang paling sesuai 147.

Ingat, jangan sekali-kali mengurangi kualitas pakan. Ayam tidak mengenal harga pakan, tahunya kualitas pakan. Diberi jelek balasnya jelek, diberi baik balasnya baik. Di tiap-tiap daerah, kebutuhan ayam petelur berbeda-beda ratio ME : CP karena ayam akan selalu berusaha beradaptasi dengan lingkungan di mana dia hidup. Maka, kewajiban peternak lah untuk mendukung proses adaptasinya ayam terhadap lingkungan.

Belum lagi keseimbangan yang lain-lain, masih ada 9 (sembilan) keseimbangan lagi yang menjadi faktor penyusunan formula pakan layer.

Untuk lebih jelasnya, para peternak bisa konsultasi dengan ahli nutrisi yang berpengalaman di lapangan, bukan ahli nutrisi di balik komputer saja. Anda bisa konsultasi dengan kami 

6.4. Pakailah probiotik baik lewat minum atau pun lewat pakan sebagai feed additive untuk mendukung efisiensi pakan secara enzimatis dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh ayam. Pakai probiotik yang daya kerjanya : amilolitik, lipolitik, proteolitik, selulolitik, lignolitik (sudah ada sediaannya VITERPAN PLUS).

(Ditulis oleh drh. Djarot Winarno – Konsultan Ahli Manajemen Peternakan Ayam Dan Ahli Nutrisi Unggas)

Comments are closed.