Maling Beraksi Di Malam Hari

Jarang disangka orang bahwa bekerja memelihara ayam ras broiler menjanjikan hasil yang dahsyat. Hanya kerja maksimal 40 hari seorang peternak bisa meraup keuntungan bersih 2.000 sampai 5.000 rupiah per ekor. Bayangkan jika Anda memelihara 5.000 ekor ayam ras broiler mendapat laba bersih 2.000 rupiah saja per ekor maka penghasilan bersih 10 juta rupiah berada dalam genggaman. Jika dihitung bulanan, Anda berpenghasilan 7,5 juta rupiah per bulan. Kata ayah saya yang seorang pensiunan PNS, itu 2 x gaji PNS golongan IV b dengan masa kerja 30 tahun! Mohon maaf saya meminjam standar gaji PNS karena mudah menghitungnya.

Untuk bisa mewujudkan hal itu, kali ini kita akan membahas suatu tantangannya. Para peternak ayam ras broiler sering lengah dan kemalingan di malam hari. Ada 2 macam maling yang datang mengendap-endap.

Pertama adalah maling ayam berwujud manusia, mulai dari: pencuri, preman minta jatah, pekerja kandang selundupkan ayam ke luar kandang sampai pencurian hasil penimbangan.

Kedua, yang akan menjadi fokus kita kali ini, adalah maling berupa infeksi penyakit. Penyakit yang kerap menjangkiti ayam ras broiler sering masuk pada malam hari. Temperatur udara malam hari turun dan mencapai titik terendah pada sekitar pukul 2-3 dinihari. Ayam akan berjuang untuk menjaga suhu tubuhnya tetap stabil. Mereka tidur saling berhimpitan atau mendekati pemanas sepanjang masa indukan buatan (brooding). Jika kehangatan ideal tak kunjung didapatkan, ayam akan menggunakan energi dari pakan untuk menjaga suhu tubuhnya. Tampaklah feed intake (konsumsi pakan) meningkat. Inefisiensi terjadi berupa penyaluran energi semata untuk menjaga suhu tubuh yang semestinya untuk meningkatkan bobot tubuhnya. FCR naik melampaui standar menjadi tak terelakkan.

Saat itulah perisai pertahanan ayam melorot sehingga anak panah penyakit mudah melesat menembusnya. Kasus snot (ngorok/cekres/cekrek) paling sering ditemukan gejalanya pada malam sampai dinihari. Persis dengan kita yang tiba-tiba sering bersin saat begadang sampai larut pagi.

Peternak seyogyanya waspada agar tidak kemalingan terus. Baik maling manusia maupun maling penyakit. Buatlah jadwal rutin untuk meronda kandang pada jam-jam rawan tersebut. Jika tidak mampu dilakukan sendiri, delegasikan kepada pekerja kandang terpercaya sambil lakukan inspeksi mendadak (sidak) sewaktu-waktu guna memastikan tugas ini dilaksanakan dengan baik. Prosedurnya adalah: bawalah flashlight (lampu senter), berjalanlah di antara ayam secara perlahan dalam kondisi alas kaki yang steril, berhentilah setiap beberapa langkah lalu dengarkan baik apakah ada suara yang mencurigakan, jika terdengar sedikit saja suara ngorok/cekres/cekrek segera pertajam pendengaran dan cari ayam itu, segera pisahkan untuk diobati. Jika memiliki termometer/hydrometer digital, ukurlah temperatur dan kelembaban udara di setiap petak sekat. Sesuaikan tirai dan/atau kompor pemanas berdasarkan hasil pengukuran tadi.

Segeralah karantina ayam-ayam yang kedapatan ngorok/cekres/cekrek karena semua penyakit pasti diawali dengan gejala ini. Kemudian segera semprot dengan larutan PronTech langsung ke muka ayam sampai mengenai mata, hidung, paruh dan telinganya. InsyaAlloh dalam waktu 24 jam gejala akan mereda. Hari kedua ayam bisa sembuh dan sehat kembali. PronTech adalah anti virus, anti bakteri, anti jamur, anti algae dan lain-lain mikroorganisme.

Nah, langkah-langkah di atas akan memicu tindakan antisipatif secara cepat dan dini jika ditemukan hal-hal yang mencurigakan terjadi pada ayam dan kandang.

Semoga bermanfaat dan jadilah OKB (Orang Kaya Baru) dari usaha ternak ayam broiler. Ingat! No Pain No Gain!

Comments are closed.