Peternak Bebek Di Cilacap Mengecap Sukses Bersama Zipromax

Views: 0

Kamis sore 20 Juni 2013 turun dari bus di Pasar Rawalo, Banyumas. Langit mendung tak mengurangi ramainya suasana di sana. Sepeminuman teh kemudian datanglah seorang anak muda mengendarai sepeda motor tersenyum menyapa, mengenalkan diri sebagai Dwi Purnomo. Dia kenal wajah saya, yang sering dilihatnya di internet, sementara saya baru tahu dia sekarang. Segera kami berboncengan sambil berbincang-bincang ke arah rumahnya yang berada di Desa Nusajati, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. 20 menit berselang sampailah kami di rumah sederhana tapi bersih dan rapi. Bapak Supar, orang tua Dwi Purnomo, menyambut kedatangan kami dengan ramah. Semalaman kami bertiga mengobrol dengan hangat diselingi senda gurau seakan-akan sudah kenal lama sementara di luar sedang turun hujan deras.

Keesokan harinya Dwi Purnomo, yang masih berstatus mahasiswa tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi swasta di Purwokerto ini, memulai aktifitas rutinnya merawat bebek yang lokasi kandangnya terletak persis di belakang rumah. Mulai dari menyiapkan tempat makan dan minum bebek, membersihkannya, menyiapkan pakan, menyediakan air minum dengan dicampur suplemen dari Ardhi Borneo Gemilang. Menghidangkannya ke kandang anak bebek di kandang khusus, ke kandang bebek petelur dan ke kandang pembesaran bebek pedaging.

Dwi Purnomo menuturkan bahwa semenjak mengenal dan memakai produk dari Ardhi Borneo Gemilang ternak bebeknya mengalami perkembangan yang sangat membesarkan hati. Pada panen yang terdahulu pedagang bebek memuji habis bebekbebeknya. Tidak bau, bobotnya mantap dan susutnya sedikit. Avispro diberikan bersama air minum dengan dosis 1 cc per liter air untuk anak bebek sampai umur 10 hari. Zipromax dipakai pada air minum dengan dosis 1 cc per liter air diberikan sekali sehari saat bebek berumur 11 hari sampai panen. Viterpan dilarutkan ke dalam air dengan dosis 1 cc per liter air untuk kemudian dicampurkan ke pakan sampai rata dengan kelembaban sekitar 15% (saat pakan dikepal tidak menetes air, saat kepalan dibuka pakan tidak buyar). Promix digunakan untuk dicampurkan ke dedak yang disimpan di karung di gudang pakan. Protexol dipakai untuk menghilangkan bau kotoran bebek di kandang dengan cara disemprotkan, dosis 40 cc per liter air dan penyemprotan dilakukan jika dirasa bau kotoran mengganggu ternak dan peternak. Toxilat dipakai untuk memberantas lalat yang singgah ke dapur tempat Ibunda Dwi Purnomo memasak dengan cara ditabur di atas piring plastik dan diletakkan di beberapa sudut ruangan. Terlihat lalat-lalat bergelimpangan meregang nyawa usai mencicipi butiran-butiran Toxilat yang ampuh itu.

Diakuinya bahwa banyak sekali keuntungan yang diperoleh dengan produk-produk yang dikenal dan dipesannya dari arboge.com sejak beberapa bulan lalu itu. Dwi Purnomo sekarang hanya memberikan pakan konsentrat pabrik ke para bebek sampai umur 10 hari. Setelah itu ransum bebek digantikan dengan campuran dedak dan limbah kepala udang kering (disingkat KUK) yang mudah dan murah dibelinya di sekitar pesisir Cilacap sana. Bebek umur 11 – 14 hari diberi makan oplosan dedak dan KUK dengan perbandingan 1:1 sambil masih diberi sedikit konsentrat pabrik sekedar untuk bau-bauan pada masa transisi pakan ini, katanya. Mulai umur 14 – 21 hari pakan dedak dan KUK tetap 1:1 tanpa sedikitpun bantuan konsentrat pabrik lagi. Bebek umur 22 – 28 hari pakannya dedak dan KUK dengan perbandingan 2:1. Memasuki minggu ke-5 saat bebek umur 29 – 35 hari perbandingan dedak dan KUK yang disajikan adalah 3:1. Dan akhirnya mulai umur 36 hari sampai panen campuran dedak dan KUK menjadi 1:4. (Saksikan video berjudul ‘Zipromax Bebek Cilacap’ di kolom sebelah kanan).

Hasilnya? Menakjubkan, akunya. “Meski dengan pakan murah meriah ala kampung, asal ditambah dengan produk Zipromax, AvisproViterpan dan Promix dari Ardhi Borneo Gemilang, bebekbebek saya yang jenis lokal ini jadinya gemuk-gemuk dan sehat,”ujar Dwi Purnomo dengan logat ngapak-ngapaknya. Bebeknya bisa mencapai bobot 1 kg pada saat umur 36 hari dan 1,1 pada umur 38 hari. Wah, prestasi luar biasa buat peternak bebek kita yang masih sangat muda ini. Lama kami berbincang di dalam kandang bebek yang hampir sama sekali tak tercium bau amis kotoran bebek yang jamaknya terjadi di peternakan bebek.

Sayang, waktu jua yang harus memisahkan kami. Seusai sholat Jumat siang itu, saya berpamit untuk kembali ke Jawa Timur. Dwi Purnomo sekeluarga melepas kepergian saya dengan harapan semoga silaturrahim ini membawa berkah dan bertambahnya ilmu yang bermanfaat. InsyaAlloh.

Comments are closed.