Penyakit cacingan atau helminthiasis umumnya kurang disadari oleh peternak karena terkadang cacingan tidak menimbulkan kematian yang mendadak dan tinggi seperti halnya pada serangan penyakit viral seperti Newcastle Desease dan Avian Influenza. Ayam yang terinfeksi cacingan pun tidak menunjukkan gejala klinis yang menciri. Pada banyak kasus, cacingan pada ayam menimbulkan beberapa kerugian seperti penurunan efisiensi ransum dan produksi telur. Cacing yang sering meyerang ayam secara umum terdiri dari 2 jenis yaitu cacing gilik (Ascaridia sp, Heterakis sallinae, Syngamus trachea, Oxyspirura mansonii) dan cacing pita (Raillietina sp, Davainea sp). Penyakit cacing lebih sering menyerang ayam petelur dibandingkan ayam pedaging. Pengendalian cacingan adalah sebagai berikut: Minimalkan kontak ayam dengan feces yang mengandung telur cacing. Bersihkan feces secara rutin minimal 2 minggu sekali dan cegah feces serta litter basah. Basmi inang antara cacing seperti lalat, semut, kumbang dan siput … Lanjutkan membaca
Tag Archives: cara beternak ayam
Ikhtiar tanpa henti terus dilakukan para peternak ayam broiler untuk menemukan jalan keluar dari setiap persoalan yang terjadi. Pada soal penyediaan sekam yang umum dipakai untuk alas/litter anak ayam selama masa brooding (indukan buatan), sering terjadi kelangkaan pada saat petani padi belum panen. Kalaupun ada harganya selangit. Khusus bagi peternak ayam broiler dengan kandang model panggung sekarang bisa melepaskan diri dari ketergantungan pada sekam. Caranya adalah sebagai berikut: Siapkan tirai dari bahan terpal tipis yang berpori-pori, bisa juga zak bekas pakan yang dibelah lantas dijahit sambung menyambung. Pasang tirai di bawah galar (lantai) dan di sekeliling kandang bagian atas. Hamparkan jaring (waring) ukuran maksimal 1,75 inch di atas galar (lantai). Pasang chick guard dari seng/triplex/karton tebal dengan bentuk lingkaran (diameter menyesuaikan dengan jumlah DOC). Buatkan tirai dalam di sekeliling brooder dan plafon di sebelah atasnya … Lanjutkan membaca
Beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun 2012, meninggalkan tahun 2011 yang penuh aneka warna dinamika kehidupan. Banyak hal baik dan prestasi yang diukir selama tahun ini di bidang peternakan khususnya unggas, namun banyak pula hal yang belum tuntas terselesaikan. Salah satunya adalah persoalan lalat. Makhluk yang satu ini unik sekali. Sudah dimaklumi bahwa tak ada makhluk yang diciptakan Yang Maha Kuasa yang sia-sia tanpa guna. Lalat melalui siklus metamorfosisnya sangat membantu proses pembusukan dan penguraian limbah biologis seperti sampah organik, feces hewan dan kotoran manusia melalui belatung atau larva lalat (maggot) yang sering kita lihat. Ternyata sejumlah 20 juta larva lalat mampu mengurai 1 ton feces dalam 1 hari. Ini berdasarkan penelitian Prof. Santos Rojo dari Universitas Alicante, Spanyol. Persoalan akan muncul manakala berjuta-juta larva berkembang dan berubah wujud menjadi lalat. Lasykar lalat lantas … Lanjutkan membaca