Tulisan berikut ini adalah sumbangan dari drh. Muhammad Fadhlullah Mursalim, agen Ardhi Borneo Gemilang di Makassar – Sulawesi Selatan (profesi sebagai kepala produksi di sebuah kemitraan ayam di Kabupaten Maros) melalui e-mail pada tanggal 20 Februari 2013. Sebelum saya menceritakan kisah nyata ini ada baiknya para pengunjung website ini untuk mengetahui sedikit pengetahuan tentang bahaya lalat di peternakan ayam. Di sebuah peternakan, seperti telah menjadi sebuah tradisi, suatu saat bahkan setiap saat dapat ditemukan sekawanan lalat, terlebih lagi saat musim penghujan. Kadang kala keberadaan lalat tidak terlalu diperhatikan oleh peternak, namun suatu saat adanya lalat ini membuat peternak pusing dan kebingungan mengusir maupun mengatasinya. Bahkan belakangan ini, keberadaan lalat telah berhasil memberikan ‘kesan dan pesan’ tersendiri. Lalat adalah sejenis serangga yang selalu dan sering kali kita temukan berterbangan di dalam kandang. Kita telah tahu bahwa lalat … Lanjutkan membaca
Tag Archives: lalat
Sore hari itu mobil Daihatsu Zebra mengantar kami memasuki daerah Kepanjen di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hujan rintik-rintik membasahi sepanjang jalan beraspal menyejukkan kota yang telah dikenal sebagai kota sejuk ini. Lalu lintas kendaraan tidak terlalu padat menjadikan perjalanan lancar dan tenang. Beberapa hari sebelumnya kami telah menghubungi Ibu Dewi, peternak ayam broiler di sana yang telah menjadi pelanggan setia produk Ardhi Borneo Gemilang sejak 3 tahun terakhir. Kami sampaikan bahwa kami akan berkunjung ke peternakannya. Penasaran karena selama ini hanya berkomunikasi melalui telepon. Hanya sekitar 2 km dari pusat kota persis di Jalan Lawu Ibu Dewi telah menanti kami, berbusana muslimah warna kuning tua dikombinasi dengan bawahan putih dan kerudung putih sebagaimana kami diberitahu melalui telepon. Ini penting karena kami belum pernah bertemu. Sosok wanita pengusaha ternak yang manis ini menyambut kami dengan hangat. … Lanjutkan membaca
Laiknya kodrat penciptaan segala makhluk di jagat raya ini yang berpasang-pasangan: laki-perempuan, jantan-betina, siang-malam, suka-duka, rugi-untung, wangi-bau, demikian juga dengan peternakan-lalat. Di mana ada peternakan di situ ada lalat. Tak sekedar ada melainkan berjuta-juta lalat bersumber dan berkembang biak di lingkungan peternakan. Jika ini disebut takdir lalu mau apa kita. Sementara kita sangat membutuhkan hasil peternakan itu baik berupa daging, telur, susu maupun kulitnya ya kita harus ikhlas menerima kenyataan ini. Namun begitu, ada hal yang bisa dan sah untuk dilakukan, yakni mengendalikan populasi lalat agar tidak terlalu mengganggu lingkungan dan peternakan itu sendiri. Bali sebagai tujuan wisata bertaraf internasional wajib memandang persoalan lalat sebagai hal yang bukan sepele. Betapa memalukan kita jika rumah makan, penginapan, pasar dan tempat-tempat yang sering dikunjungi para wisatawan juga ramai dikunjungi para lalat. Berikut ini kami sampaikan sebuah email … Lanjutkan membaca