Pada artikel yang terdahulu berjudul Bibit, Bebet Dan Bobot Pullet penulis berusaha meyakinkan para pembaca sekalian agar hati-hati dan waspada pada saat membeli pullet. Sekarang kita akan coba mengangkat persoalan manajemen pakan yang tentu saja berangkat dari pengalaman penulis di lapangan. Pakan menghabiskan 70 % biaya budidaya, ini sudah jamak diketahui dan dipahami oleh sekalian para peternak. Terlebih lagi jika pakan yang dipakai adalah pakan jadi hasil olahan pabrik pakan dengan segala promosi keunggulannya baik itu substansi nutrisinya, kesiapan logistiknya, dukungan teknisinya dan lain sebagainya. Biasalah, namanya promosi. Kenyataan di lapangan, para peternak kerap dibuat bingung mendapati kualitas pakan yang dibelinya tidak selalu konstan dan stabil. Ini nyata dilihat dari wujud fisik dari pakan itu sendiri maupun respon ayam setelah memakannya berupa nafsu makannya, produksi telurnya, naik turunnya bobot badannya dan sistem kekebalan tubuhnya. … Lanjutkan membaca
Tag Archives: layer
Kenyataan di lapangan jarang peternak ayam petelur mandiri yang menyiapkan pullet sendiri terkecuali peternakan skala besar yang merupakan suatu organisasi usaha dari hulu ke hilir pasti menyiapkan pullet secara kontinyu untuk keperluan intern maupun untuk dijual. Ketelitian peternak pembeli pullet atas kualitas pullet sangat menentukan produktifitas layer pada saatnya nanti. Falsafah Jawa seperti judul di atas penulis angkat sebagai tolok ukur tergamblang kualitas pullet. Kebanyakan peternak layer terlena oleh nama besar perusahaan penyedia pullet yang diyakini selalu menjaga kualitas produk dan brand nya. Namun jangan lupa bahwa semua kegiatan ini melibatkan manusia dengan berbagai karakter dan kepentingan. Maksudnya tetap ada kemungkinan ketidakbenaran dan ketidakcocokan antara mutu yang dijanjikan dengan kenyataan. Bukan curiga tapi mengajak para peternak waspada dan jangan mudah percaya tanpa pengawasan. Sekitar 2 minggu yang lalu, Jaya Karya Farm meminta bantuan penulis untuk … Lanjutkan membaca
Fokus Infovet edisi 164 Maret 2008 ( Harga pakan terus merangkak naik. Harga jual hasil produksi daging dan telur tidak kunjung baik. Gairah para peternak sedang lesu. Meski demikian sebenarnya ada peluang besar jika saja dapat memanfaatkan pada saat ini. Jika saja peluang itu dapat diraih, maka akan kembali menggairahkan perunggasan dalam negeri. Inilah aneka kiat peternak.) Sudah menjadi realita yang dialami para peternak ayam potong dan petelur, bahwa awal tahun 2008 ini terhimpit dalam situasi yang kurang menyenangkan. Harga pakan terus merangkak naik, sementara harga jual hasil produksi yang berupa daging dan telur tidak kunjung baik. Kesepakatan untuk memangkas produksi bibit (DOC) nampaknya tidak juga mampu menolong mereka, bahkan satu persatu pelaku perunggasan memilih mengurangi populasinya. Sangat nyata sekali dirasakan di lapangan, dengan salah satu indikatornya adalah omset penjualan vaksin dan obat-obatan serta vitamin … Lanjutkan membaca