Pada hari Rabu 25 April 2012 Ardhi Borneo Gemilang berkesempatan untuk memamerkan teknologi dan produk-produknya di ajang Bedah Potensi Daerah Dan Temu Solutif dengan Bupati Jember Bpk. H. MZA. Djalal yang bertempat di alun-alun Tanggul. Ini merupakan kesempatan pertama kali sejak awal berdirinya Ardhi Borneo Gemilang tampil ke permukaan di daerahnya sendiri. Kenapa demikian karena selama ini kami bekerja secara online sehingga lebih banyak melayani para peternak di luar daerah bahkan luar propinsi Jawa Timur. Tampak Bupati Jember sedang di depan stand kami yang gambarnya diambil dari posisi kami berdiri. Setelah beliau berlalu, datanglah mendekat seseorang berpakaian necis bertopi ala koboi. Seorang kawan berbisik,”Itu H. Arum Sabil yang menjabat Ketua APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia)”. Sebagai tokoh nasional, H. Arum Sabil yang tinggal di Tanggul, Jember juga sedang mengembangkan peternakan ayam ras petelur modern … Lanjutkan membaca
Tag Archives: lingkungan
Plus minus kandang ayam broiler sistem postal selama ini telah banyak diketahui oleh kalangan peternak dan pemerhati dunia peternakan ayam broiler. Plusnya, yang paling pertama adalah hemat bahan bangunan terutama kayu dan bambu dibandingkan kandang panggung. Kedua, resiko ayam terjepit bisa dihindari karena lantainya tidak terbuat dari bilah-bilah kayu/bambu seperti terdapat pada kandang panggung. Ketiga, proses panen relatif lebih mudah. Ciri khas dari kandang sistem postal dapat dilihat pada bagian lantai. Litter merupakan alas atau lantai kandang yang terbuat dari bahan-bahan seperti sekam (kulit) padi, serbuk gergajian, tongkol jagung yang dipecah-pecah, serta jerami dan ampas tebu yang dipotong-potong. Bahan-bahan diatas dapat menyerap air dengan baik, sehingga lantai kandang tidak mudah becek. Selain itu, bahan-bahan litter mengandung banyak vitamin B12 yang baik untuk pertumbuhan, karena jerami, sekam padi dan bahan sejenisnya mempunyai kemampuan menahan panas sehingga suhu kandang … Lanjutkan membaca
Usaha peternakan ayam akhir‑akhir ini mulai sering dituding sebagai usaha yang ikut mencemari lingkungan. Oleh karena itu, agar peternakan ayam tersebut merupakan suatu usaha yang berwawasan lingkungan dan efisien, maka tatalaksana pemeliharaan, perkandangan, dan penanganan limbahnya harus selalu diperhatikan. Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pertanian telah menyadari hal tersebut dengan mengeluarkan peraturan menteri melalui SK Mentan No. 237/1991 dan SK Mentan No. 752/1994, yang menyatakan bahwa usaha peternakan dengan populasi tertentu perlu dilengkapi dengan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Untuk usaha peternakan ayam ras pedaging, yaitu populasi lebih dari 15.000 ekor per siklus terletak dalam satu lokasi, sedangkan untuk ayam petelur, populasi lebih dari 10.000 ekor induk terletak dalam satu hamparan lokasi (DEPTAN, 1991; DEPTAN, 1994). Dalam kasus pencemaran lingkungan oleh peternakan ayam, yang menjadi pemicu permasalahan sebenarnya sebenarnya akibat dari pemukiman yang terus … Lanjutkan membaca