Peternakan ayam petelur juga sedang mengalami masa-masa sulit, akibat wabah Covid-19 seperti halnya yang terjadi pada peternakan ayam broiler dan ayam pejantan. Harga pakan naik, sebaliknya harga telur cenderung turun (harga telur bisa di bawah harga pokok produksi). Tampaknya masa sulit ini masih akan berjalan beberapa bulan ke depan, setidaknya 6 bulan. Langkah-langkah STRATEGIS apa saja yang secara sistematis harus peternak layer lakukan agar tetap bisa bertahan hidup usahanya. Langkah strategis pada 3 bulan pertama : 1. Efisiensi gaya hidup, yaitu kurangi pengeluaran untuk keluarga hanya yang pokok saja atau sampai batas minimalis.2. Efisiensi biaya operasional kandang, tetapi tidak mempengaruhi performans produksi. Produksi telur tidak sampai drops.3. Lakukan seleksi berdasarkan absensi produksi. Yang produksinya jelek, di bawah 70% di-culling atau diafkir (dijual).Bila krisis masih berlanjut, maka pada 3 bulan kedua :1. Gunakan 80% dana tabungan … Lanjutkan membaca
Problematika industri peternakan unggas yang saat ini sering mencuat adalah terjadinya disparitas harga di tingkat kandang dengan di tingkat konsumen yang terlalu lebar. Akibatnya terjadi gejolak di masyarakat perunggasan, terutama di kalangan peternak. Salah satu faktor penyebabnya adalah jalur distribusi yang terlalu panjang dan berbelit, ditambah lagi sentra-sentra produksi produk unggas banyak tersebar di pedesaan, sementara masyarakat konsumen terbesar berada di pusat-pusat kota di Indonesia. Di sinilah para pedagang pengumpul, bakul dan pedagang ayam memainkan perannya. Peternak yang tidak memiliki sarana transportasi dan jalur akses menembus pasar konsumen produk unggas, posisi tawarnya akan rendah di hadapan para bakul, pedagang dan tengkulak. Solusi jitu yang dapat ditawarkan mengatasi masalah tata niaga distribusi ini adalah dengan pembangunan koperasi di kalangan peternak ayam. Pembentukan koperasi memang bukan ide orisinal bangsa Indonesia, karena lembaga koperasi berawal dari upaya 28 … Lanjutkan membaca
PERTAMA Jumlahkan angka-angka spesifikasinya terhadap 5 item, sebagai berikut : 1. Kadar air maksimum 13%; 2. Protein 22%; 3. Lemak 5%; 4. Serat 5%; 5. Abu 7% Total 52. Standarnya 50 +/-2% (49 – 51). Abnormal. Bila kadar airnya riil 11-12%, maka jumlahnya menjadi 50-51. Normal. KEDUA Dijumlah angka-angka spesifikasi 2 item, sebagai berikut : 1. Protein 22% 2. Abu 7% Total 29. Standarnya 30 +/-2% (29,4 – 30,6). Abnormal. Bila kadar proteinnya riil 23%, maka jumlahnya menjadi 30. Normal. PROTEIN VS ABU Normalnya : 1) kadar protein tinggi, kadar abunya rendah. 2) kadar protein rendah, kadar abunya tinggi. Abnormal : 1) kadar protein tinggi, kadar abu tinggi 2) kadar protein rendah, kadar abu rendah. … Lanjutkan membaca