Fokus Infovet edisi 164 Maret 2008 ( Harga pakan terus merangkak naik. Harga jual hasil produksi daging dan telur tidak kunjung baik. Gairah para peternak sedang lesu. Meski demikian sebenarnya ada peluang besar jika saja dapat memanfaatkan pada saat ini. Jika saja peluang itu dapat diraih, maka akan kembali menggairahkan perunggasan dalam negeri. Inilah aneka kiat peternak.) Sudah menjadi realita yang dialami para peternak ayam potong dan petelur, bahwa awal tahun 2008 ini terhimpit dalam situasi yang kurang menyenangkan. Harga pakan terus merangkak naik, sementara harga jual hasil produksi yang berupa daging dan telur tidak kunjung baik. Kesepakatan untuk memangkas produksi bibit (DOC) nampaknya tidak juga mampu menolong mereka, bahkan satu persatu pelaku perunggasan memilih mengurangi populasinya. Sangat nyata sekali dirasakan di lapangan, dengan salah satu indikatornya adalah omset penjualan vaksin dan obat-obatan serta vitamin … Lanjutkan membaca
Tag Archives: Probiotik
Sutrisno, seorang peternak muda dari Desa Ranggang, Kec. Takisung, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan, duduk sambil menghisap sebatang rokok merenungi usaha ternak ayam broilernya. 2 periode sudah ia mengalami deraan kerugian yang entah kenapa sebabnya bisa terjadi. Semua prosedur standar dari perusahaan inti, ia seorang peternak plasma, telah dipenuhinya. Tak cukup itu, berbagai ikhtiar atas upaya dan biaya pribadi sudah pula dijalani. Maksud hati hendak mengulangi keberhasilan besar saat panen periode 1, tapi apa lacur, ayamnya bergelimpangan meregang nyawa akibat serangan berbagai penyakit. Tingkat kematian tinggi, FCR kelewat tinggi. Bobot ayam panen susah mencapai 1,7 kg. Alhasil, saat perhitungan rugi laba tak sepeserpun tersisa buat dirinya. Bahkan di data analisa usaha perusahaan, Sutrisno dibukukan minus. Praktis 35 hari kerja keras perperiodenya ibarat kerja bakti. Gamang dan bimbang. Akankah usaha ini diteruskan? Cadangan tabungan semakin menipis. … Lanjutkan membaca
Penelitian tentang pengaruh penggunaan probiotik dalam ransum ayam buras terhadap produksi dan kualitas telur, kadar air feses dan nilai ekonomis telah dilakukan oleh ZAINUDDIN dan WAHYU (1996). Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 200 ekor ayam buras petelur yang ditempatkan di dua lokasi, yaitu lokasi Cakung dan Pondok Rangon, Jakarta. Setiap lokasi terdiri atas 100 ekor, dengan dua perlakuan pakan yaitu (1) ditambah 0,25% probiotik dan (2) tanpa probiotik. Setiap perlakuan digunakan 50 ekor ayam buras, yang terbagi dalam lima ulangan, masing-masing 10 ekor. Ayam buras tersebut ditempatkan secara acak ke dalam kandang baterei. Jumlah pakan yang diberikan sama, yaitu estimasi antara 80−100 g/ekor/hari, sedangkan air minum ad libitum. Penelitian ini dilakukan selama 10 minggu masa produksi telur. Ayam buras yang diberi ransum dengan probiotik 0,25% selama 10 minggu menunjukkan peningkatan produksi telur sebanyak 19−26%. Hal ini disebabkan karena adanya mikroba di dalam probiotik yang berfungsi sebagai enzim proteolitik (pengurai protein) maupun lignolitik (pengurai serat kasar), sehingga pakan … Lanjutkan membaca