I. MANFAAT ENZYM BAGI AYAM
Ayam petelur merupakan jenis ternak unggas sebagai penghasil telur terpenting di Indonesia. Harga pakan yang sering melonjak secara tiba-tiba dan harga telur yang fluktuatif sangat mempengaruhi minat peternak dalam berproduksi. Untuk meningkatkan keuntungan peternak, perlu upaya untuk meningkatkan efisiensi usaha. Dalam usaha ayam, baik ayam ras maupun buras secara intensif, biaya pakan meliputi 65-70% dari biaya operasional, maka untuk meningkatkan efisiensi usaha, faktor pakan tidak bisa diabaikan, karena merupakan komponen biaya terbesar. Dalam usaha peternakan, efisiensi usaha dapat dilihat antara lain dari angka Feed Convertion Ratio (FCR). FCR merupakan perbandingan antara banyaknya pakan yang dikonsumsi dengan tingkat produksi (telur) yang dicapai. Untuk menekan angka FCR, dapat dilakukan dengan menekan konsumsi pakan, atau dengan meningkatkan angka produksi tanpa atau dengan sedikit peningkatan konsumsi pakan.
Penggunaan enzym dalam ransum merupakan alternatif care yang diharapkan dapat meningkatkan produksi ternak dan menekan nilai FCR. Enzym merupakan bahan organik yang dapat meningkatkan daya cerna pakan sehingga mampu meningkatkan produksi ternak.Penggunaan enzym dalam ransum terbukti dapat meningkatkan produksi telur, baik pada ayam ras maupun ayam buras, di pihak lain konsumsi pakan justru berkurang.
II. PENGGUNAAN PROMIX UNTUK AYAM PETELUR
Keunggulan PROBIOTIC PREMIX HERBAL (PROMIX) adalah menghasilkan enzym yang dapat mengurai selulosa, hemiselulosa, pectin dan lignin ► dilakukan oleh Biffidobacterium bifidum, Biffidobacterium logum dan Lactobacillus acidophilus, memecah serat kasar, mempercepat dekomposisi bahan organik sehingga menjadi karbohidrat yang siap cerna meningkatkan absorbsi jonjot usus sehingga meningkatkan penyerapan pakan (meningkatkan TDN » Total Digetible Nutrient) dan akhirnya menurunkan FCR (Feed Convertion Ratio).
Penggunaan PROMIX diberikan lewat pakan.
· Agar pemberian efektif pada ayam petelur lebih efektif hendaknya dilakukan setelah ayam melampaui puncak produksi. Pada ayam ras, misalnya dilakukan setelah produksi telur di bawah 80% dan pada ayam buras pada tingkat produksi di bawah 30%.
· Level penggunaannya yang efektif sebesar 0,1% dari jumlah ransum (1 kg untuk 1.000 kg ransum).
· Mengingat komposisi penggunaan PROMIX yang amat kecil sehingga dalam aplikasinya sulit untuk mencampur dengan ransum yang jumlahnya relatif besar. Agar bisa merata, dianjurkan pencampuran dilakukan secara bertahap.
· Tahap pertama, PROMIX dicampur secara merata dengan pakan sehingga volume campuran mencapai 10-20 kali dari volume PROMIX. Selanjutnya, campuran tersebut dicampur dengan seluruh ransum secara merata.
III. PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI DAN KONSUMSI PAKAN
Pemberian PROMIX dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi usaha, karena pemberian enzym akan dapat meningkatkan produksi dan mengurangi konsumsi pakan.
·Hasil kajian menunjukkan bahwa pemberian PROMIX sebesar 0,1% pada ayam ras petelur dapat meningkatkan produksi dari rata-rata 79,8% menjadi 85,2%. Sedangkan
pada ayam buras meningkat dari rata-rata 19,0% menjadi 24,4%.
· Disamping itu, berat telur rata-rata meningkat dari 58,8 gram/butir menjadi 63,1 gram/butir pada ayam ras dan pada ayam buras meningkat dari 40,7 gram/butir menjadi 41,9 gram/butir.
· Selain peningkatan produksi telur juga terjadi penurunan konsumsi pakan. Pada ayam ras dari 150 gram/ekor/hari menjadi 141 gram/ekor/hari dan pada ayam buras dari 69 gram/ekor/hari menjadi 64 gram/ekor/hari.
· Dengan terjadinya peningkatan produksi di satu pihak dan penurunan konsumsi pakan di pihak lain, sehingga pemberian PROMIX akan meningkatkan keuntungan usaha.
IV. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dalam menggunakan PROMIX untuk efisiensi pakan dan peningkatan produksi, agar efektif pada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Hindarkan enzym dari sinar matahari langsung karena itu simpanlah PROMIX di tempat yang teduh (tidak terkena sinar matahari), tempat yang kering dan lembab.
2. Dalam mencampur dengan pakan harus hati-hati agar benar-benar merata. Karena itu pencampuran perlu dilakukan secara bertahap.
3. Pada ayam fase bertelur (layer) hendaknya pemberian dilakukan setelah puncak produksi berlalu. Pada ayam ras, dengan tingkat produksi 80% ke bawah dan pada ayam buras 30% ke bawah.