Pemakaian Pelarut Vaksin Aktif (Live) Yang Benar

Hal-hal kecil yang perlu diperhatikan tentang pelarut vaksin aktif (live) supaya aplikasi vaksinnya sukses : 1. Isinya 30 ml/botol untuk 1.000 ekor; 2. Setetes volumenya 0,03 ml/tetes; 3. Saat aplikasi, posisi nipple (ujung penetes) harus selalu di bawah supaya tidak masuk angin yang akan berakibat dosis tetesnya bisa kurang dari 0,3 ml; 4. Saat meneteskan harus ada jarak minimum 5 mm dari mata ayam ke ujung nipple supaya dosisnya benar-benar setetes penuh, 0,3 ml, bukan dicolokkan ke mata ayam; 5. Pelarut diberi warna biru tujuannya untuk memudahkan deteksi di rongga mulut ayam bahwa vaksin yang diteteskan melalui mata sudah masuk, yaitu warna lidah sebelah dalam menjadi biru; 6. Cara pegang yang benar seperti foto nomer 1, yaitu pakai jempol dan jari telunjuk saja supaya tidak cepat panas; 7. Posisi pegang seperti foto nomer 2, digenggam, adalah keliru … Lanjutkan membaca

Ayam Mati Mendadak Terlentang?

Beberapa hari yang lalu saya berbincang dengan Pak Alif  Rokhman via handphone. Pak Alif berprofesi sebagai Technical Service di perusahaan kemitraan ayam broiler ‘Mustika’ Semarang yang wilayah kerjanya mulai dari Kabupaten Semarang  sampai ke Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kami banyak mendiskusikan persoalan sekitar ayam broiler khususnya di periode menjelang akhir tahun dan di tengah musim penghujan. Dari perbincangan itu terungkap bahwa selama musim penghujan berlangsung banyak sekali ayam broiler yang mengalami penyakit perut kembung sehingga ayam sulit untuk berjalan, malas bergerak, kulit bagian perut berwarna merah kebiruan, nafsu makan dan minum turun, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian mendadak. Matinya pun dalam keadaan terlentang, dan sebelum mati biasanya mengibaskan sayap seperti mau terbang sambil berkaok-kaok kesakitan.   Dari hasil bedah bangkai, tampak adanya cairan berwarna jernih kekuningan atau kemerahan dengan atau tanpa gumpalan fibrin, tulang pucat dan kulit kemerahan. Tembolok dan … Lanjutkan membaca