Pengaruh Amonia Pada Usaha Dan Lingkungan Peternakan Ayam

Usaha peternakan ayam akhir‑akhir ini mulai sering dituding sebagai usaha yang ikut mencemari lingkungan. Oleh karena itu, agar peternakan ayam tersebut merupakan suatu usaha yang berwawasan lingkungan dan efisien, maka tatalaksana pemeliharaan, perkandangan, dan penanganan limbahnya harus selalu diperhatikan. Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pertanian telah menyadari hal tersebut dengan mengeluarkan peraturan menteri melalui SK Mentan No. 237/1991 dan SK Mentan No. 752/1994, yang menyatakan bahwa usaha peternakan dengan populasi tertentu perlu dilengkapi dengan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Untuk usaha peternakan ayam ras pedaging, yaitu populasi lebih dari 15.000 ekor per siklus terletak dalam satu lokasi, sedangkan untuk ayam petelur, populasi lebih dari 10.000 ekor induk terletak dalam satu hamparan lokasi (DEPTAN, 1991; DEPTAN, 1994).   Dalam kasus pencemaran lingkungan oleh peternakan ayam, yang  menjadi pemicu permasalahan sebenarnya sebenarnya akibat dari pemukiman yang terus … Lanjutkan membaca

Menyiasati Pakan Pabrik Yang Penuh Siasat

  Pada artikel yang terdahulu berjudul Bibit, Bebet Dan Bobot Pullet penulis berusaha meyakinkan para pembaca sekalian agar hati-hati dan waspada pada saat membeli pullet. Sekarang kita akan coba mengangkat persoalan manajemen pakan yang tentu saja berangkat dari pengalaman penulis di lapangan. Pakan menghabiskan 70 % biaya budidaya, ini sudah jamak diketahui dan dipahami oleh sekalian para peternak. Terlebih lagi jika pakan yang dipakai adalah pakan jadi hasil olahan pabrik pakan dengan segala promosi keunggulannya baik itu substansi nutrisinya, kesiapan logistiknya, dukungan teknisinya dan lain sebagainya. Biasalah, namanya promosi. Kenyataan di lapangan, para peternak kerap dibuat bingung mendapati kualitas pakan yang dibelinya tidak selalu konstan dan stabil. Ini nyata dilihat dari wujud fisik dari pakan itu sendiri maupun respon ayam setelah memakannya berupa nafsu makannya, produksi telurnya, naik turunnya bobot badannya dan sistem kekebalan tubuhnya. … Lanjutkan membaca

Pengaruh Penggunaan Probiotik Dalam Ransum Ayam Buras

Penelitian tentang pengaruh penggunaan probiotik  dalam ransum ayam buras terhadap produksi dan kualitas telur, kadar air feses dan nilai ekonomis telah dilakukan oleh ZAINUDDIN dan WAHYU (1996). Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 200 ekor ayam buras petelur yang ditempatkan di dua lokasi, yaitu lokasi Cakung dan Pondok Rangon, Jakarta. Setiap lokasi terdiri atas 100 ekor, dengan dua perlakuan pakan yaitu (1) ditambah 0,25% probiotik dan (2) tanpa probiotik. Setiap perlakuan digunakan 50 ekor ayam buras, yang terbagi dalam lima ulangan, masing-masing 10 ekor. Ayam buras tersebut ditempatkan secara acak ke dalam kandang baterei. Jumlah pakan yang diberikan sama, yaitu estimasi antara 80−100 g/ekor/hari, sedangkan air minum ad libitum. Penelitian ini dilakukan selama 10 minggu masa produksi telur. Ayam buras yang diberi ransum dengan probiotik 0,25% selama 10 minggu menunjukkan peningkatan produksi telur sebanyak 19−26%. Hal ini disebabkan karena adanya mikroba di dalam probiotik yang berfungsi sebagai enzim proteolitik (pengurai protein) maupun lignolitik (pengurai serat kasar), sehingga pakan … Lanjutkan membaca