PROTEXOL vs AMONIA

Pada artikel terdahulu kita sudah membahas mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh amonia jika kadarnya di udara telah melampaui batas aman. Di dunia peternakan pada umumnya, dan di bidang perunggasan pada khususnya, masalah ini senantiasa menjadi kambing hitam manakala semua upaya sudah dilakukan tapi tak mampu menghentikan terpaan penyakit pernapasan pada ayam yang berujung pada kematian yang tinggi.


Berikut ini beberapa berita mass media mengenai efek dari bau peternakan:

Warga Pleret Tuntut Kandang Ayam Ditutup
Jum’at, 04 Juni 2010 13:47:11

KULONPROGO: Puluhan warga Desa Pleret, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, Jumat (4/6) menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut penutupan kandang ayam.

Warga kesal karena belasan kandang ayam milik Saladi Hadi Utomo mengganggu dan mengeluarkan bau menimbulkan banyak lalat.

Dalam aksi terebut, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Junianto Marsudi Utomo dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga ikut datang untuk menerima keluhan warga.

Bahkan Polisi anti huru-hara juga ikut dikerahkan untuk mengamankan pertemuan tersebut karena dikhawatirkan akan timbul hal-hal yang tidak diinginkan.

Salah seorang warga Pleret, Suyanto (48) menuntut agar belasan kandang ayam itu segera ditutup.

“Kita minta agar di wilayah sini tidak perlu ada kandang ayam. Karena selain menimbulkan bau, juga menjadi perkembangbiakan lalat yang banyak,” jelasnya.

Ia menambahkan, belasan kandang ayam dengan jumlah ayam mencapai ribuan itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari pemukiman. Warga sudah meminta kepada pengelola kandang dan melapor kepada KLH namun baru kemarin mendapat tanggapan.(Harian Jogja/Martha Narulita)


KOMPAS.com

Sabtu, 13 Agustus 2011 | 23:07 WIB

Ratusan siswa dan guru SDN 1 Purwodadi, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (7/4/2011), terganggung proses belajar dan mengajarnya oleh bau kotoran ayam yang ada di kandang ayam dekat sekolah setempat.

MALANG, KOMPAS.com – Sebanyak 364 siswa di SDN 1 Purwodadi, Kota Malang, Jawa Timur, terdampak bau tak sedap dari kotoran 400 ekor ayam yang kandangnya terletak di dekat sekolah itu. Jarak kandang ayam itu hanya empat meter dari pagar sekolah. Akibatnya, proses belajar mengajar di SDN tersebut terganggu sejak Juli 2010 hingga sekarang.

“Yang paling parah terdampak bau ada tujuh kelas. Yakni kelas 6A, 6B, 5A, 5B, 4A, 4B dan 3A. Kelas lainnya juga mencium bau tapi tak terlalu parah,” kata Kepala sekolah SDN 1 Purwodadi, Didit Hardianto, di Malang, Kamis (7/4/2011).

Ia menjelaskan, sejak Juli 2010 semua guru yang akan mengajar di tujuh kelas tersebut harus memakai masker. “Kalau siswanya ada yang pakai ada yang mulutnya ditutupi kertas. Siswa sering mengajak demo ke pemilik kandang itu,” katanya.

Menurut Didit, pihaknya dan perangkat kelurahan sudah sering memberitahu ke pemilik kandang. Namun, tak ada respon. Karena masalah tak kunjung beres, pihak sekolah akhirnya melaporkan hal tersebut ke DPRD Kota Malang.  “Saya laporkan ke Diknas (Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang) dan ke Komisi D (DPRD) agar dilihat langsung. Saya kasihan pada siswa dan guru yang terganggu akibat bau kotoran ayam itu,” ujarnya.

Hari ini, Kamis (7/4/2011), anggota Komisi D DPRD Kota Malang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi untuk mengetahui kondisi secara langsung. Para wakil rakyat menemui pemilik kandang ayam, Mulyanto (59), dan berdialog mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.

Tak mau pindah

Ditemui Kompas.com, Mulyanto mengatakan, kandang ayam miliknya itu sudah dibangun sejak 2009 lalu. “Tanah ini milik saya sendiri. Jumlah ayam bertelurnya sebanyak 400 ekor. Memang sudah sering saya dikasih tahu oleh pihak sekolah,” akunya.

Namun, kata dia, kandang ayam itu adalah satu-satunya tulang punggung penghasilannya. “Jadi, saya tetap tidak mau kalau kandang ayam saya ini disuruh pindah. Mau dipindah ke mana, wong ini lahan saya,” katanya.

Diakui Mulyanto, pihak yang memprotes keberadaan kandang ayamnya bukan hanya dari sekolah. Warga sekitar juga sering memprotes dan meminta agar kandang ayam itu dipindah. “Katanya baunya menyengat sekali. Tapi, saya sudah biasa,” kilah dia.

Mulyanto juga mengaku dirinya sudah sering dipanggil ke kantor kelurahan untuk memusyawarahkan hal tersebut. “Saya tetap tak akan memindah kandang saya ini,” tegasnya santai.

Usai bertemu Mulyanto, Komisi D Kota Malang akan mengumpulkan dan mengundang Mulyanto, pihak sekolah, dan kelurahan untuk melakukan musyarawarah.  “Dewan siap menjadi mediator. Hanya, pendirian kandang ayam itu tidak memiliki izin. Karena tidak memiliki izin, yang jelas sudah salah. apalagi mengganggu lingkungannya dan ratusan siswa,” tegas salah seorang anggota Komisi D Sutadji.

“Karena tak memiliki izin maka harus ditutup. Pemiliknya tak bisa ngotot,” tegas dia.


Kini Ardhi Borneo Gemilang meluncurkan karya anak bangsa untuk dunia peternakan berjuluk PROTEXOL Pemunah Bau Organik.

 

Diproses dari bahan murni organik dengan kandungan bioflavonoid dan polyphenol yang tinggi terbukti secara ilmiah maupun empirik untuk menekan bau amonia (dan bau dari limbah organik lainnya) secara efektif, cepat dan aman. Efisiensi dicapai dengan kepekatan pencampuran ke dalam air yaitu 2%-4% PROTEXOL saja. Satu kali penyemprotan larutan PROTEXOL terbukti mampu mengurangi bau amonia kotoran ayam sampai 90% selama 5 hari seperti yang telah diterapkan di Sumber Rejeki Farm, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur. Berdasarkan penuturan Bapak Puji Suyoto (alumnus Universitas Soedirman)  selaku manager farm, baru pada hari ke-6 dirasakan muncul bau lagi akibat akumulasi kotoran baru sehingga penyemprotan perlu diulangi.

Dengan harga yang sangat terjangkau dan finacially friendly, kami yakin PROTEXOL akan mampu menjawab berbagai persoalan yang ditimbulkan oleh kotoran ayam. Termasuk dampak sosial terhadap masyarakat lingkungan sekitar yang terimbas bau menyengat kotoran ayam selama ini. Sering kali kita membaca berita adanya peternakan ayam didemonstrasi warga yang rumahnya berdekatan dengan kandang ayam. Semoga cost yang ditimbulkan oleh dampak sosial usaha peternakan khususnya ayam baik broiler maupun layer dan unggas lainnya bisa dihindari atau minimal dikurangi dengan hadirnya PROTEXOL. Go Environmentally Friendly Farming !

Info produk lengkap, klik di sini

Comments are closed.