Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia perunggasan petelur di Indonesia telah terjadi peningkatan jumlah perusahaan peternakan unggas dalam skala usaha besar maupun kecil. Oleh karena faktor tersebut sudah tentu juga akan meningkatkan jumlah permintaan ransum/konsentrat pabrik . Harga ransum/konsentrat pabrik pun cenderung terus meningkat karena permintaan lebih besar dari penawaran dan juga disebabkan oleh faktor bahan baku yang sebagian besar masih mengandalkan impor dari luar negeri. Kenaikan harga ransum / konsentrat pabrik kadang-kadang menimbulkan kelesuan dunia peternakan unggas . Sebenarnya peternak unggas dapat mengurangi resiko fluktuasi harga pakan / konsentrat pabrik yang begitu terus naik melambung tinggi dengan cara membuat ransum jadi sendiri ( self mixing formula ). Tujuan dari membuat ransum sendiri adalah untuk mendapatkan harga yang lebih ekonomis dengan kualitas pakan yang dihasilkan dapat memenuhi standar kebutuhan nutrisi dan kesehatan, yaitu mengandung zat-zat protein, … Lanjutkan membaca
Tag Archives: pedaging
Penghujung tahun 2010 sampai dengan awal 2011 ini menjadi periode yang cukup mencekam bagi para peternak ayam khususnya ayam broiler. Cuaca ekstrim menjadikan usaha ini cukup sulit. Peternak harus bekerja ekstra menjaga suhu kandang, menaik-turunkan tirai, mengganti sekam yang lembab meski tidak basah, lebih sering menyemprot disinfektan karena penyakit pernapasan pada ayam semakin sering terjadi akibat ayam kedinginan dan sebagainya. Hal inipun dialami Agung Supriadi, peternak ayam broiler yang tinggal di Margahayu Raya Bandung. Dua mingggu sebelum chick-in periode itu, persisnya di awal Desember 2010, ia mulai sibuk memikirkan langkah-langkah antisipasi dampak cuaca ekstrim pada ayam-ayamnya nanti. Mulai dari membaca literatur, konsultasi sampai dengan menjelajahi berbagai informasi peternakan di internet. Peternak mitra CV. Anjawani ini suatu ketika landing di blog kita ini. Penelusuran info dan artikel, pemutaran video dan menganalisa teknologi yang ditawarkan menggerakkan Agung … Lanjutkan membaca
Lagu lama dalam seluruh budidaya unggas adalah masalah pakan. Harga pakan konsentrat pabrik yang menjulang tinggi seringkali memperkecil margin keuntungan para peternak unggas bahkan menyiutkan nyali peternak pemula. Permasalahan yang dihadapi pada usaha produksi daging dan telur bebek adalah biaya produksi yang cukup tinggi, kira-kira 50% lebih tinggi dibanding biaya produksi ayam potong. Penyebabnya adalah rasio konversi pakan yang tidak sebaik seperti pada ayam potong. Untuk mencapai bobot badan antara 1.100-1.200 gr diperlukan waktu 10 minggu dengan konversi pakan 4,19-6,02. Bandingkan dengan konversi pakan ayam potong (broiler) 1,3-1,4 untuk mencapai bobot yang sama. Terkhusus ternak bebek memang masalah pakan relatif lebih moderat karena pakan bebek tidak mutlak bergantung dari konsentrat pabrik. Hanya pada minggu-minggu awal pemeliharaan diperlukannya, maksimal sampai umur 1 bulan (untuk bebek pedaging). Selanjutnya sumber karbohidrat dan protein tinggi bisa diperoleh dari bahan yang … Lanjutkan membaca