Penyerapan Dan Metabolisme Mineral Pada Ternak Unggas

Tanaman didesain (baca: diciptakan oleh Yang Maha Pencipta) untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan nutrisi (mineral) yang berasal dari pelarutan batuan induk tanah. Artinya, tanaman bisa menggunakan mineral dalam bentuk apapun asalkan larut dalam air (soluble). Hewan ternak didesain (baca: diciptakan oleh Yang Maha Pencipta) untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan nutrisi (mineral) yang berasal dari tumbuhan maupun hewan lainya. Artinya, sistem pencernaan pada ternak dipersiapkan untuk menerima nutrisi yang berasal dari kompartemen hidup. Itulah mengapa pemberian garam mineral (sering dipromosikan sebagai mineral ionik) tidak digunakan dengan baik oleh ternak. Karena garam mineral hanya terdiri dari mineral dan garamnya saja tanpa ada kompartemen hidup yang diperlukan untuk menunjang proses asimilasi lanjutan. FeSO4 = Fe2+ (kation) + SO42- (garam anion yang tidak dapat dimanfaatkan ternak) Beberapa perusahaan pembuat supplement mengklaim bahwa produk mereka mengandung mineral … Lanjutkan membaca

Probiotik Pengganti Antibiotik Dalam Pakan Ternak

Tingginya kewaspadaan konsumen terutama di negara-negara maju akan makanan yang dikonsumsi terutama makanan yang berasal dari produk hewani mengilhami para nutritionist menciptakan makanan ternak yang tidak hanya mencukupi kebutuhan nutrisi (energi, asam amino, vitamin, dan mineral) bagi ternak itu sendiri tetapi juga keamanan bagi konsumen terhadap makanan yang dikonsumsi (daging, telur, dan susu). Penggunaan antibiotik atau antimikrobial sebagai bahan aditif dalam pakan ternak telah berlangsung lebih dari 40 tahun. Senyawa antibiotik tersebut digunakan sebagai growth promotor dalam jumlah yang relatif kecil namun dapat meningkatkan efisiensi pakan (feed efficiency) dan reproduksi ternak sehingga dengan penggunaan bahan aditif tersebut peternak dapat memperoleh keuntungan lebih. Namun, akhir-akhir ini penggunaan senyawa antibiotik mengalami penurunan dan bahkan di beberapa negara telah melarang penggunaan antibiotik sebagai bahan aditif dalam pakan ternak, hal ini disebabkan karena dua faktor utama. Pertama, kemungkinan hadirnya … Lanjutkan membaca

Pengaruh Penggunaan Probiotik Dalam Ransum Ayam Buras

Penelitian tentang pengaruh penggunaan probiotik  dalam ransum ayam buras terhadap produksi dan kualitas telur, kadar air feses dan nilai ekonomis telah dilakukan oleh ZAINUDDIN dan WAHYU (1996). Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 200 ekor ayam buras petelur yang ditempatkan di dua lokasi, yaitu lokasi Cakung dan Pondok Rangon, Jakarta. Setiap lokasi terdiri atas 100 ekor, dengan dua perlakuan pakan yaitu (1) ditambah 0,25% probiotik dan (2) tanpa probiotik. Setiap perlakuan digunakan 50 ekor ayam buras, yang terbagi dalam lima ulangan, masing-masing 10 ekor. Ayam buras tersebut ditempatkan secara acak ke dalam kandang baterei. Jumlah pakan yang diberikan sama, yaitu estimasi antara 80−100 g/ekor/hari, sedangkan air minum ad libitum. Penelitian ini dilakukan selama 10 minggu masa produksi telur. Ayam buras yang diberi ransum dengan probiotik 0,25% selama 10 minggu menunjukkan peningkatan produksi telur sebanyak 19−26%. Hal ini disebabkan karena adanya mikroba di dalam probiotik yang berfungsi sebagai enzim proteolitik (pengurai protein) maupun lignolitik (pengurai serat kasar), sehingga pakan … Lanjutkan membaca