Telah lama resistensi antibiotik telah menjadi masalah di dunia kesehatan, di mana penggunaan obat secara berlebihan dapat mengembangbiakkan bakteri yang mengakibatkan penularan yang parah, bahkan kemungkinan tidak dapat diobati. Pemakaian yang berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik pada unggas dan ternak di seluruh dunia juga dapat mempengaruhi kekebalan manusia terhadap obat-obatan yang menimbulkan kekhawatiran akan sulitnya menanggulangi berbagai penyakit menular karena hilangnya keakuratan efektifitas dari teori sebelumnya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Massachusetts-based Union of Concerned Scientists menemukan bahwa tetracycline, penisilin, erythromycin, dan antimicrobial lainnya yang bermanfaat bagi manusia digunakan secara luas karena ketiadaan penyakit untuk non-terapi dalam produksi ternak. Industri tidak hanya menggunakan antibiotik untuk mengendalikan tingkatan penyakit namun juga menggunakan antibiotik untuk menaikkan tingkat pertumbuhan dan ukuran bobot ternak. tingkat stres, kepadatan tinggi, dan kondisi kurang sehat yang ada dalam peternakan membantu berkembangnya berbagai penyakit maka perlu penggunaan antibiotik tinggi. Kenyataan ini … Lanjutkan membaca
Tag Archives: beternak puyuh
Sambil bersenandung Pak Zainal memanjat tangga masuk ke kandang ayamnya petang itu. Ringan langkah kakinya, riang hatinya menampak ayam potong peliharaannya sudah masuk umur 27 hari dengan bobot yang mantap tanpa gangguan penyakit yang berarti. Tingkat kematian belum lewat 2% dan FCR terpantau standar aman terkendali. Petang itu ia agak terlambat menghidupkan lampu kandang sepulang dari kondangan. Anak kandang yang seharusnya bertugas pamit pulang sehari karena mau mengantar istrinya ke bidan, katanya. Membuka pintu kandang, diratakannya pandangan ke seluruh bagian kandang. Mata Pak Zainal bekerjap-kerjap membiasakan diri dengan kegelapan, hidungnya kembang-kempis menahan desakan bau kotoran ayam. Tersungging senyum di sudut bibirnya menangkap senyap ayam tenang beristirahat setelah kekenyangan makan sore tadi rupanya. Dinikmatinya sejenak suasana ini. Dihanyutkannya pikiran ‘untung aku kali ini’. Sebentar…sebentar…suara apa itu di tengah sana. Menajamkan telinga, Pak Zainal melangkah ke arah … Lanjutkan membaca