Antibiotik Alami Khusus Unggas Pertama Di Indonesia

Telah lama resistensi antibiotik telah menjadi masalah di dunia kesehatan, di mana penggunaan obat secara berlebihan dapat mengembangbiakkan bakteri yang mengakibatkan penularan yang parah, bahkan kemungkinan tidak dapat diobati. Pemakaian yang berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik pada unggas dan ternak di seluruh dunia juga dapat mempengaruhi kekebalan manusia terhadap obat-obatan yang menimbulkan kekhawatiran akan sulitnya menanggulangi berbagai penyakit menular karena hilangnya keakuratan efektifitas dari teori sebelumnya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Massachusetts-based Union of Concerned Scientists menemukan bahwa tetracycline, penisilin, erythromycin, dan antimicrobial lainnya yang bermanfaat bagi manusia digunakan secara luas karena ketiadaan penyakit untuk non-terapi dalam produksi ternak. Industri tidak hanya menggunakan antibiotik untuk mengendalikan tingkatan penyakit namun juga menggunakan antibiotik untuk menaikkan tingkat pertumbuhan dan ukuran bobot ternak. tingkat stres, kepadatan tinggi, dan kondisi kurang sehat yang ada dalam peternakan membantu berkembangnya berbagai penyakit maka perlu penggunaan antibiotik tinggi. Kenyataan ini … Lanjutkan membaca

Antibiotik….Oh….Antibiotik….

*Jakarta. Hampir semua orang menyukai makanan cepat saji terutama ayam gorengnya yang renyah dan besar. Tapi masyarakat sebaiknya mulai membatasi diri dan berhati-hati, karena ayam cepat saji yang dijual bisa mengandung antibiotik. “Makanan cepat saji  seperti ayamnya itu dikasih antibiotik sebagai growth promotornya,” ujar Prof. Iwan Dwi Prahasto dalam acara jumpa pers seminar ‘Antimicrobial Resistance-Containment and Prevention’ di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/4/2011). Prof. Iwan menuturkan sekitar 20-25 persen antibiotik digunakan untuk binatang seperti ayam yang berfungsi sebagai growth promotor dan antibiotik ini juga terdapat di dalam telur ayam. Padahal antibiotik adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk memerangi penyakit akibat bakteri. “Jadi kalau seseorang makan ayam maka ia dengan tidak sadar mengonsumsi antibiotik secara gratis. Padahal penggunaan antibiotik untuk binatang ini tidak relevan,” ujar Prof. Iwan yang merupakan Guru Besar Farmakologi FK UGM ini. Antibiotik ini tidak hanya berbahaya … Lanjutkan membaca

Waspada Zat Anti Nutrisi Dalam Pakan Ternak: AFLATOXIN

Berbagai jenis tanaman pangan memiliki potensi untuk mensintesis substansi kimia tertentu sebagai mekanisme untuk mempertahankan diri dari gangguan infeksi oleh jamur, bakteri dan insekta. Banyak di antara substansi kimia ini ternyata dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan ternak yang memakannya. Gangguan tersebut berupa gangguan pertumbuhan, seperti: penurunan Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH), oleh karena dihambatnya enzim pencernaan tertentu. Gangguan yang lain berupa gangguan kesehatan, seperti gangguan pernapasan bahkan kematian. Selanjutnya senyawa-senyawa tersebut dikenal dengan istilah antinutrisi. Macam antinutrisi pada berbagai bahan pakan berlainan. Senyawa antinutrisi yang sering ditemukan, antara lain : Protein inhibitor (penghambat protease), goitrogen, nekaloid, oksalat, fitat, tannin, HCN dan gossipol. Antinutrisi tersebut seringkali mengikat protein, zat-zat mineral, sehingga pemanfaatan gizi dalam bahan pakan oleh ternak menjadi berkurang. Sebagai akibatnya akan menimbulkan gangguan pertumbuhan pada ternak atau gangguan kesehatan yang lain. Antinutrisi dalam … Lanjutkan membaca