Sekarang ini daging bebek / itik sudah digemari oleh masyarakat , hal ini bisa dilihat di kota-kota besar banyak dijumpai warung – warung, restoran, cafe dan kedai-kedai makanan lainnya yang menyediakan menu daging bebek / itik. Kebutuhan daging bebek / itik di pasaran sekarang ini pada umumnya berasal dari bebek/itik muda dan afkir petelur. Jika melihat peluang pasar yang cukup menggairahkan, usaha ternak bebek potong (pedaging), karkas atau daging bebek sekarang ini bisa dikatakan sebagai usaha yang layak. Sebagai gambaran hampir dari sebagian besar pasar tradisional, super market dan restoran yang berada di kota-kota besar masih kekurangan suplai daging bebek segar. Kalau kita melihat kenyataan / fakta tersebut seharusnya kita para peternak khususnya itik/bebek pedaging menyambutnya dengan riang gembira, tetapi fakta di kalangan peternak berkata lain, hampir dari seluruh peternak bebek potong/pedaging mengeluh dan mengatakan bahwa … Lanjutkan membaca
Tag Archives: ransum
Berbagai alternatif penyediaan pakan dilakukan sebagian peternak unggas untuk menyiasati fluktuasi harga pakan dan harga jual ternak kaitannya dengan FCR (Feed Convertion Ratio). Peternak yang profesional tentu saja benar-benar memperhatikan persoalan FCR ini karena di situlah letak keberhasilan usaha budidaya ternaknya. Kali ini penulis ingin berbagi pengalaman seputar pemanfaatan cacahan batang pisang sebagai pakan selingan alternatif buat unggas. Pisang adalah kata yang begitu akrab di telinga kita dengan segudang manfaat. Seluruh bagian dari pisang mulai dari daun, jantung (ontong), buah, bonggol, kulit sampai dengan batang pohonnya bisa dimanfaatkan. Khusus untuk batang pisang, pemanfaatannya telah lumayan dikenal di kalangan peternak ruminansia (sapi, kambing dsb). Namun pemanfaatan untuk unggas apakah bisa? Batang pisang ternyata kaya akan kandungan glukosa dan selulosa namun rendah kadar ligninnya*. Ini menarik karena glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. … Lanjutkan membaca
Penghujung tahun 2010 sampai dengan awal 2011 ini menjadi periode yang cukup mencekam bagi para peternak ayam khususnya ayam broiler. Cuaca ekstrim menjadikan usaha ini cukup sulit. Peternak harus bekerja ekstra menjaga suhu kandang, menaik-turunkan tirai, mengganti sekam yang lembab meski tidak basah, lebih sering menyemprot disinfektan karena penyakit pernapasan pada ayam semakin sering terjadi akibat ayam kedinginan dan sebagainya. Hal inipun dialami Agung Supriadi, peternak ayam broiler yang tinggal di Margahayu Raya Bandung. Dua mingggu sebelum chick-in periode itu, persisnya di awal Desember 2010, ia mulai sibuk memikirkan langkah-langkah antisipasi dampak cuaca ekstrim pada ayam-ayamnya nanti. Mulai dari membaca literatur, konsultasi sampai dengan menjelajahi berbagai informasi peternakan di internet. Peternak mitra CV. Anjawani ini suatu ketika landing di blog kita ini. Penelusuran info dan artikel, pemutaran video dan menganalisa teknologi yang ditawarkan menggerakkan Agung … Lanjutkan membaca