Sambil bersenandung Pak Zainal memanjat tangga masuk ke kandang ayamnya petang itu. Ringan langkah kakinya, riang hatinya menampak ayam potong peliharaannya sudah masuk umur 27 hari dengan bobot yang mantap tanpa gangguan penyakit yang berarti. Tingkat kematian belum lewat 2% dan FCR terpantau standar aman terkendali. Petang itu ia agak terlambat menghidupkan lampu kandang sepulang dari kondangan. Anak kandang yang seharusnya bertugas pamit pulang sehari karena mau mengantar istrinya ke bidan, katanya. Membuka pintu kandang, diratakannya pandangan ke seluruh bagian kandang. Mata Pak Zainal bekerjap-kerjap membiasakan diri dengan kegelapan, hidungnya kembang-kempis menahan desakan bau kotoran ayam. Tersungging senyum di sudut bibirnya menangkap senyap ayam tenang beristirahat setelah kekenyangan makan sore tadi rupanya. Dinikmatinya sejenak suasana ini. Dihanyutkannya pikiran ‘untung aku kali ini’. Sebentar…sebentar…suara apa itu di tengah sana. Menajamkan telinga, Pak Zainal melangkah ke arah … Lanjutkan membaca
Tag Archives: sakit
Itik, entok dan unggas air lainnya banyak dipelihara di daerah pedesaan terutama yang terdapat aliran sungai dan persawahan. Dalam beternak itik terdapat beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan ternak lainnya antara lain ternak itik dapat tumbuh lebih cepat dari ternak ayam, terlebih kelompok itik pedaging seperti peking. Pada umur satu bulan itik peking dapat mencapai berat 1,5 kg. Dalam sistem perkandangan per satu m² diisi 4 ekor dan untuk menghilangkan bau amonia kandang perlu diberi kapur/gamping atau disemprot Protexol dan ditaburi dengan sekam atau serbuk gergaji sehingga kandang tidak becek. Ternak itik kadang tidak luput dari serangan penyakit dan salah satu penyakit pada itik dan unggas air lainnya yang sangat mematikan adalah botulism, hal ini sering terjadi secara mendadak terutama pada itik yang diumbar. Penyebab dari penyakit botulism adalah bakteri Clostridium botulinum. Clostridium botulinum merupakan bakteri gram … Lanjutkan membaca
Berbagai jenis tanaman pangan memiliki potensi untuk mensintesis substansi kimia tertentu sebagai mekanisme untuk mempertahankan diri dari gangguan infeksi oleh jamur, bakteri dan insekta. Banyak di antara substansi kimia ini ternyata dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan ternak yang memakannya. Gangguan tersebut berupa gangguan pertumbuhan, seperti: penurunan Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH), oleh karena dihambatnya enzim pencernaan tertentu. Gangguan yang lain berupa gangguan kesehatan, seperti gangguan pernapasan bahkan kematian. Selanjutnya senyawa-senyawa tersebut dikenal dengan istilah antinutrisi. Macam antinutrisi pada berbagai bahan pakan berlainan. Senyawa antinutrisi yang sering ditemukan, antara lain : Protein inhibitor (penghambat protease), goitrogen, nekaloid, oksalat, fitat, tannin, HCN dan gossipol. Antinutrisi tersebut seringkali mengikat protein, zat-zat mineral, sehingga pemanfaatan gizi dalam bahan pakan oleh ternak menjadi berkurang. Sebagai akibatnya akan menimbulkan gangguan pertumbuhan pada ternak atau gangguan kesehatan yang lain. Antinutrisi dalam … Lanjutkan membaca